Jepang-AS Jajal Rudal Baru
A
A
A
NEW YORK - Amerika Serikat (AS) dan Jepang dilaporkan berhasil melakukan uji coba terhadap rudal baru yang mereka kembangkan bersama. Rudal buatan Perusahaan Raytheon itu diberi nama Standard Missile-3 (SM-3) Block IIA.
Juru bicara Badan Pertahanan Rudal AS, Rick Lehner mengatakan, uji coba tersebut dilakukan pada akhir pekan lalu di lepas Pantai California. Lehner menyebut uji coba tersebut berlangsung sukses.
AS dan Jepang, seperti dilansir Reuters pada Senin (8/6/2015) memang tidak main-main dalam mengembangkan rudal ini. Keduanya rela merogok kocel dalam-dalam, dimana AS mengeluarkan dana sebesar USD 2 miliar dan Jepang sebesar USD 1 miliar dalam pengembangan senjata baru mereka tersebut.
"Ini merupakan salah satu contoh terbaik yang pernah dilakukan oleh Departemen Pertahanan AS, dengan jumlah dana dan teknik yang dilakukan bersama dengan sekutu untuk mengembangkan rudal ini. Ini merupakan bidang sistem senjata terbaru untuk meningkatkan keamanan nasional kedua negara,” kata Aliansi Nirlaba Advokasi Pertahanan Rudal, Riki Ellison.
Sementara itu, menurut Presiden Raytheon, Taylor Lawrence pihaknya masih membutuhkan waktu setidaknya tiga tahun lagi untuk bisa menyempurnakan rudal tersebut. Standard Missile-3 (SM-3) Block IIA sendiri memang direncanakan akan diluncurkan secara resmi pada tahun 2018 mendatang.
Juru bicara Badan Pertahanan Rudal AS, Rick Lehner mengatakan, uji coba tersebut dilakukan pada akhir pekan lalu di lepas Pantai California. Lehner menyebut uji coba tersebut berlangsung sukses.
AS dan Jepang, seperti dilansir Reuters pada Senin (8/6/2015) memang tidak main-main dalam mengembangkan rudal ini. Keduanya rela merogok kocel dalam-dalam, dimana AS mengeluarkan dana sebesar USD 2 miliar dan Jepang sebesar USD 1 miliar dalam pengembangan senjata baru mereka tersebut.
"Ini merupakan salah satu contoh terbaik yang pernah dilakukan oleh Departemen Pertahanan AS, dengan jumlah dana dan teknik yang dilakukan bersama dengan sekutu untuk mengembangkan rudal ini. Ini merupakan bidang sistem senjata terbaru untuk meningkatkan keamanan nasional kedua negara,” kata Aliansi Nirlaba Advokasi Pertahanan Rudal, Riki Ellison.
Sementara itu, menurut Presiden Raytheon, Taylor Lawrence pihaknya masih membutuhkan waktu setidaknya tiga tahun lagi untuk bisa menyempurnakan rudal tersebut. Standard Missile-3 (SM-3) Block IIA sendiri memang direncanakan akan diluncurkan secara resmi pada tahun 2018 mendatang.
(esn)