Indonesia Contoh Demokrasi dan Islam Bisa Berdampingan
A
A
A
JAKARTA - Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia, Retno Marsudi, menepis pandangan bahwa Islam dan demokrasi tidak bisa berjalan berdampingan.
Berbicara usai membuka seminar internasional bertajuk "International Workshop on Democracy and Innovation in Good Governance"di Jakarta, Retno menegaskan bahwa Islam dan demokrasi bisa berjalan bersama. Indonesia, lanjut dia, adalah contoh dari hal itu.
Retno mengatakan bahwa, Indonesia akan berusaha untuk memperlihatkan kepada dunia, bahwa dua hal tersebut bisa berjalan seirama. "First of all, Of course kita menunjukkan. By given example, Islam dan demokrasi itu bisa berdampingan,” kata Retno, Senin (8/6/2015).
“Indonesia, hampir 90 persen penduduk Indonesia adalah Muslim. Jadi demokrasi harus berjalan dengan baik di Indonesia,” ujar dia.
Mantan Duta Besar Indonesia untuk Belanda itu menambahkan bahwa, Indonesia selalu berusaha untuk menyampaikan informasi mengenai suksesnya membangun demokrasi di Indonesia, yang merupakan negara dengan mayoritas penduduknya beragama Islam.
“Kedua tentunya menularkan experiences, pengalaman praktik-praktik yang dilakukan Indonesia dengan berbagai cara. Ini merupakaan salah satu cara kita untuk masuk memberikan contoh, menularkan, berbagi informasi mengenai demokrasi sebagai jalan di Indonesia,” imbuh dia.
Sementara itu, seminar internasional yang digagas oleh Direktorat Kerja Sama Teknik Kemlu RI dan bekerjasama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), NAM Center, LAN, dan USAID tersebutdiikuti oleh 21 peserta dari 16 negara dari kawasan Asia, Pasifik, Timur Tengah, dan Afrika. Seminar berlangsung dari tanggal 7 hingga 13 Juni 2015 di Jakarta dan Bandung.
Berbicara usai membuka seminar internasional bertajuk "International Workshop on Democracy and Innovation in Good Governance"di Jakarta, Retno menegaskan bahwa Islam dan demokrasi bisa berjalan bersama. Indonesia, lanjut dia, adalah contoh dari hal itu.
Retno mengatakan bahwa, Indonesia akan berusaha untuk memperlihatkan kepada dunia, bahwa dua hal tersebut bisa berjalan seirama. "First of all, Of course kita menunjukkan. By given example, Islam dan demokrasi itu bisa berdampingan,” kata Retno, Senin (8/6/2015).
“Indonesia, hampir 90 persen penduduk Indonesia adalah Muslim. Jadi demokrasi harus berjalan dengan baik di Indonesia,” ujar dia.
Mantan Duta Besar Indonesia untuk Belanda itu menambahkan bahwa, Indonesia selalu berusaha untuk menyampaikan informasi mengenai suksesnya membangun demokrasi di Indonesia, yang merupakan negara dengan mayoritas penduduknya beragama Islam.
“Kedua tentunya menularkan experiences, pengalaman praktik-praktik yang dilakukan Indonesia dengan berbagai cara. Ini merupakaan salah satu cara kita untuk masuk memberikan contoh, menularkan, berbagi informasi mengenai demokrasi sebagai jalan di Indonesia,” imbuh dia.
Sementara itu, seminar internasional yang digagas oleh Direktorat Kerja Sama Teknik Kemlu RI dan bekerjasama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), NAM Center, LAN, dan USAID tersebutdiikuti oleh 21 peserta dari 16 negara dari kawasan Asia, Pasifik, Timur Tengah, dan Afrika. Seminar berlangsung dari tanggal 7 hingga 13 Juni 2015 di Jakarta dan Bandung.
(mas)