Kuburan Massal Rohingya di Malaysia Bikin Kubu Obama Pusing

Jum'at, 05 Juni 2015 - 18:53 WIB
Kuburan Massal Rohingya...
Kuburan Massal Rohingya di Malaysia Bikin Kubu Obama Pusing
A A A
WASHINGTON - Penemuan kuburan massal imigran Rohingya korban penyelundupan manusia di Malaysia membuat kubu pemerintah Presiden Barack Obama pusing. Sebab, parlemen Amerika Serikat (AS) mempertimbangkan untuk menghukum Malaysia yang sejatinya mitra dagang utama pemerintah Obama.

Temuan sekitar 139 kuburan di kamp-kamp imigran Rohingya di sebuah hutan di Malaysia telah menjadi isu sensitif yang mempengaruhi nasib kesepakatan dagang antara AS dan Malaysia.

”Informasi baru ini sangat memprihatinkan," kata Senator Partai Demokrat AS, Robert Menendez kepada Reuters, Jumat (5/6/2015), mengacu pada temuan kuburan massal di Malaysia.

Menendez mengatakan bahwa, dia tidak lagi mendukung pihak yang akan membiarkan Malaysia dan negara-negara lain muncul di “daftar hitam” AS untuk kasus perdagangan manusia.

AS selama ini begitu keras mengampanyekan perlawanan terhadap praktik pedagangan manusia. Tapi, siapa sangka, Malaysia yang jadi sekutunya justru secara tidak langsung terlibat.

Selain Malaysia, di antara 12 negara mitra dagang AS yang ikut membuat Pemerintah Obama pusing adalah Brunei. Sebab, negara itu telah dikecam kelompok-kelopok HAM usai menerapkan hukum syariat secara ketat. Hukum itu memungkinkan hukuman rajam bagi pelaku zina dan homoseksual.

Vietnam yang juga mitra AS juga ikut disorot karena negara Komunis itu memenjarakan para pembangkang.

Kendati demikian, anggota parlemen dari Partai Republik AS, Paul Ryan, membela Malaysia. ”Kita seharusnya tidak memberi ‘dosa’ pada Malaysia dan negara-negara lain di saat kita sedang berusaha untuk mendapatkan kesepakatan dengan mereka,” katanya.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6167 seconds (0.1#10.140)