Parade Militer Rusia: Seragam Besi, 100 Jet hingga Rudal Nuklir

Sabtu, 09 Mei 2015 - 16:06 WIB
Parade Militer Rusia:...
Parade Militer Rusia: Seragam Besi, 100 Jet hingga Rudal Nuklir
A A A
MOSKOW - Rusia pada Sabtu (9/5/2015) menggelar parade militer besar-besaran untuk menandai 70 tahun kemenangan atas Nazi dalam Perang Dunia II. Berbagai senjata tempur canggih dipamerkan Rusia dalam parade di Red Square, Moskow.

Seragam besi misalnya, dikenakan ribuan tentara Rusia yang berbaris di Red Square. Seragam besi ini untuk pertama kalinya ditampilkan.

Kemudian lebih dari 100 pesawat jet tempur disiapkan untuk bermanuver di langit Red Square. Ratusan pesawat jet tempur itu akan menghibur lebih dari 20 kepala negara dunia yang hadir dalam parade militer Rusia ini. (Baca juga: Rusia Parade Militer Besar-besaran Meski Diboikot Barat)

Selain itu, Rusia juga memamerkan rudal balistik antar-benua RS-24 Yars. Rudal ini dilengkapi tiga hulu ledak nuklir. Yang terbaru, Rusia memamerkan tank Armata terbaru T-14 yang diklaim Rusia sebagai tank terkuat di dunia untuk saat ini.

Senapan serbu tercanggih AK-74 M yang diproduksi pembuat senjata legendaris Rusia, Kalashnikov, juga iku meramaikan parade militer yang tercatat sebagai parade militer terbesar yang pernah dipentaskan Rusia.

Kendati demikian, parade militer Rusia ini diboikot para pemimpin negara-negara Barat dengan alasan membela Ukraina dalam konflik dengan Rusia.

Menjelang parade militer, Presiden Rusia, Vladimir Putin mengatakan bahwa, kerjasama internasional telah terancam dalam beberapa tahun terakhir. Dalam sambutannya, Presiden Putin memuji pengorbanan pasukan Soviet (sekarang Rusia) selama Perang Dunia Kedua. Dia juga mengucapkan terima kasih “kepada orang-orang dari Inggris, Prancis dan AS atas kontribusi mereka untuk kemenangan itu.”

“(Namun) dalam beberapa dekade terakhir prinsip-prinsip dasar kerjasama internasional telah diabaikan, dengan semakin sering kita melihat bagaimana mentalitas militer blok (Barat). Ini adalah momentum,” kata Putin, seperti dikutip BBC.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6956 seconds (0.1#10.140)