Ukraina Bersiap Tes Rudal di Dekat Crimea, Rusia Marah

Kamis, 01 Desember 2016 - 06:40 WIB
Ukraina Bersiap Tes Rudal di Dekat Crimea, Rusia Marah
Ukraina Bersiap Tes Rudal di Dekat Crimea, Rusia Marah
A A A
KIEV - Militer Ukraina pada Kamis (1/12/2016) mempersiapkan diri untuk melakukan uji coba rudal di dekat Crimea. Rusia marah dengan menempatkan pasukan pertahanan udara pada posisi siaga tinggi di Crimea.

Sebelum krisis Ukraina pecah tahun 2014, Crimea merupakan bagian dari Kiev. Namun, saat krisis Ukraina terjadi, rakyat Crimea menggelar referendum untuk memisahkan diri dari Ukraina dan memilih bergabung dengan Rusia.

Tapi, Ukraina dan negara-negara Barat tidak mengakui referendum itu dan menuduh Rusia menganeksasi Crimea dari Ukraina. Moskow menegaskan bergabungnya Crimea ke Rusia sudah sah atas kehendak rakyat di wilayah itu.

Pemerintah Ukraina mengatakan, tes rudal akan dilakukan di wilayah Kherson selatan, yang berbatasan dengan Crimea. ”Kami akan terus memperkuat kemampuan pertahanan bangsa kami dan terus melakukan tes rudal dan pelatihan,” kata Menteri Keamanan Nasional dan Dewan Pertahanan Ukraina, Oleksander Turchynov, pada hari Rabu, seperti dikutip Reuters.

Sementara itu, Kementerian Pertahanan Rusia menuduh Ukraina berusaha untuk menciptakan ”situasi gugup” di Semenanjung Crimea. Kementerian itu menegaskan bahwa pasukan pertahanan udara, darat, dan kapal Rusia di Crimea akan merespons setiap rudal yang membahayakan.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengaku belum tahu apakah Presiden Vladimir Putin telah memerintahkan Kementerian Pertahanan untuk mempersiapkan respons militer atas uji coba rudal Ukraina.

Peskov juga menanggapi laporan media Ukraina yang menyebut bahwa Kementerian Pertahanan Rusia telah memperingatkan utusan militer Ukraina bahwa Moskow akan menembak jatuh rudal apapun dan menghancurkan peluncurnya jika rudal yang ditembakkan melanggar wilayah udara Crimea.

”Di Kremlin, kami tidak ingin melihat aksi yang dilakukan oleh pihak Ukraina yang melanggar hukum internasional dan yang mungkin menciptakan kondisi berbahaya bagi penerbangan internasional di atas wilayah Rusia dan wilayah yang berdekatan,” ujar Peskov.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4106 seconds (0.1#10.140)