China Kembangkan Kapal Induk dengan Sistem Ketapel

Sabtu, 24 September 2016 - 17:08 WIB
China Kembangkan Kapal Induk dengan Sistem Ketapel
China Kembangkan Kapal Induk dengan Sistem Ketapel
A A A
BEIJING - China dipastikan tengah mengembangkan kapal induk dengan sistem Catapult Assisted Take-Off But Arrested Recovery (CATOBAR). Peralatan CATOBAR yang digunakan oleh kapal induk China untuk mengakut jet tempur jenis Shenyang J-15 Flying Shark inbi berhasil diidentifikasi seperti dilaporkan oleh US Naval Institute.

Menurut HIS Jane, pada awal tahun ini foto-foto dari pangkalan udara Huangdicun diposting ke dunia maya menunjukkan konfiguarasi kapal induk yang akan mengoperasikan CATOBAR. Dalam foto itu terlihat pesawat J-15 memiliki bar peluncur ketapel pada roda hidung, sehingga memungkinkan salah satu pesawat tempur China itu menguji infrastruktur CATOBAR. Jet tempur J-15 China didukung dengan mesin turbofan AL-31 buatan Rusia.

"Sejauh ini belum ada konfirmasi resmi dari program atau bukti nyata dari konstruksi, tetapi ada spekulasi yang cukup bahwa produksi modul awal sudah berlangsung," tulis HIS Jane saat itu seperti dikutip dari Sputniknews, Sabtu (24/9/2016).

Sementara itu di Dalian, China, sebuah kapal induk saat ini sedang dibangun menggunakan sistem Short Take Off But Arrested Recovery (STOBAR) untuk mengoperasikan pesawat. STOBAR membuatnya lebih sulit untuk mengoperasikan pesawat berat dan kurang kuat dalam berlayar di operasi laut. Hal ini membuat China tidak bisa mengambil keuntungan penuh dari kekuatan udara.

"Penggunaan sistem CATOBAR kapal induk masa depan akan meningkatkan dukungan bagi operasi di laut karena dapat membawa pesawat tempur, pesawat yang lebih berat dan lebih efisian," kata US Naval Institute.

Sekedar informasi kapal induk CATOBAR berarti peluncuran pesawat menggunakan sistem ketapel yakni sebuah teknologi untuk mendorong pesawat agar mendapat kecepatan tinggi dalam waktu singkat untuk bisa lepas landas. Sedangkan STOBAR teknologi yang digunakan lebih sederhana dari kapal induk CATOBAR namun tidak semua pesawat bisa diangkut.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4554 seconds (0.1#10.140)