Indonesia dan Thailand Saling Jadi Anggota DK PBB
A
A
A
JAKARTA - Indonesia dan Thailand saling berbagi dukungan untuk menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan (DK) PBB.
Thailand mengajukan diri untuk menjadi anggota tidak tetap DK PBB pada periode 2017-2018. Sedangkan Indonesia mengajukan hal serupa untuk periode 2019-2020.
Sikap saling mendukung ini disampaikan Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia; Retno Marsudi saat menggelar pertemuan dengan Menlu Thailand; Don Pramudwinai, di Jakarta, pada Kamis (11/2/2016).
”Kami setuju mendukung Thailand menjadi anggota tidak tetap DK PBB pada periode 2017-2018 dan Thailand setuju mendukung Indonesia untuk jadi anggota tidak tetap DK PBB 2019-2020," ucap Retno, dalam pernyataan bersama Pramudwinai.
Dalam pertemuan itu, kedua Menlu turut membahas sejumlah isu dan kerjasama bilateral. Di antaranya, kerjasama ekomoni dan pariwisata. Kedua negara juga sepakat bekerjasama memberantas kejahatan lintas batas, seperti terorisme dan perdangangan manusia hingga penyelundupan narkoba.
Pramudwinai menyambut baik pembahasan kerjasama antara kedua negara. “Kami menyambut baik poin-poin penguatan hubungan bilateral yang telah diajukan Indonesia,” katanya.
”Saya berharap di masa depan, kami bisa bekerjasama dengan Indonesia lebih erat lagi dan kerjasama itu dapat memberi manfaat bagi kedua negara,” imbuh dia.
Thailand mengajukan diri untuk menjadi anggota tidak tetap DK PBB pada periode 2017-2018. Sedangkan Indonesia mengajukan hal serupa untuk periode 2019-2020.
Sikap saling mendukung ini disampaikan Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia; Retno Marsudi saat menggelar pertemuan dengan Menlu Thailand; Don Pramudwinai, di Jakarta, pada Kamis (11/2/2016).
”Kami setuju mendukung Thailand menjadi anggota tidak tetap DK PBB pada periode 2017-2018 dan Thailand setuju mendukung Indonesia untuk jadi anggota tidak tetap DK PBB 2019-2020," ucap Retno, dalam pernyataan bersama Pramudwinai.
Dalam pertemuan itu, kedua Menlu turut membahas sejumlah isu dan kerjasama bilateral. Di antaranya, kerjasama ekomoni dan pariwisata. Kedua negara juga sepakat bekerjasama memberantas kejahatan lintas batas, seperti terorisme dan perdangangan manusia hingga penyelundupan narkoba.
Pramudwinai menyambut baik pembahasan kerjasama antara kedua negara. “Kami menyambut baik poin-poin penguatan hubungan bilateral yang telah diajukan Indonesia,” katanya.
”Saya berharap di masa depan, kami bisa bekerjasama dengan Indonesia lebih erat lagi dan kerjasama itu dapat memberi manfaat bagi kedua negara,” imbuh dia.
(mas)