Vladimir Putin Disebut Miliki Rp3.110 Triliun, Ini 3 Teori Dirinya Kumpulkan Kekayaan
loading...
A
A
A
Menurut laporan Forbes, Putin memberikan orang-orang kaya pengaruh di lingkaran dalamnya kemudian orang-orang kaya itu menawarinya uang tunai atau saham di perusahaan sebagai hasil dari bantuannya.
Banyak teman masa kecil pemimpin Rusia dan sekutu dekatnya telah memperoleh banyak kekayaan selama bertahun-tahun.
Misalnya, mantan menantu laki-lakinya; Kirill Shamalov, menjadi miliarder pada usia 34 tahun setelah diizinkan meminjam uang dari perusahaan perbankan swasta Gazprombank sehingga dia dapat membeli 17 persen saham di perusahaan Sibur dari salah satu teman Putin, Gennady Timchenko.
Salah satu teman Putin lainnya, Arkady Rotenbergm menerima lebih dari USD7 miliar dalam berbagai kontrak negara menjelang Olimpiade Sochi 2014.
Teori ketiga dan terakhir, menurut Forbes, dikenal sebagai "Model Bluster".
Teori ini mengeksplorasi kemungkinan bahwa Putin sebenarnya tidak memiliki kekayaan misterius dalam jumlah besar dan, sebaliknya, hanya suka orang mengira dia memilikinya.
Kolumnis Bloomberg Leonid Bershidsky berpendapat bahwa Presiden Rusia sebenarnya tidak membutuhkan kekayaan pribadi ketika dia memegang kekuasaan seperti itu.
“Dia memiliki seluruh negara siap sedia,” tulis Bershidsky pada 2013.
“Putin cukup menjentikkan jarinya, dan perusahaan milik negara akan menyerahkan aset kepada teman-temannya dengan harga murah. Bisikan darinya, dan pengusaha swasta yang kaya akan menyumbang untuk perbaikan mewah kediaman presiden," paparnya.
Banyak teman masa kecil pemimpin Rusia dan sekutu dekatnya telah memperoleh banyak kekayaan selama bertahun-tahun.
Misalnya, mantan menantu laki-lakinya; Kirill Shamalov, menjadi miliarder pada usia 34 tahun setelah diizinkan meminjam uang dari perusahaan perbankan swasta Gazprombank sehingga dia dapat membeli 17 persen saham di perusahaan Sibur dari salah satu teman Putin, Gennady Timchenko.
Salah satu teman Putin lainnya, Arkady Rotenbergm menerima lebih dari USD7 miliar dalam berbagai kontrak negara menjelang Olimpiade Sochi 2014.
Teori ketiga dan terakhir, menurut Forbes, dikenal sebagai "Model Bluster".
Teori ini mengeksplorasi kemungkinan bahwa Putin sebenarnya tidak memiliki kekayaan misterius dalam jumlah besar dan, sebaliknya, hanya suka orang mengira dia memilikinya.
Kolumnis Bloomberg Leonid Bershidsky berpendapat bahwa Presiden Rusia sebenarnya tidak membutuhkan kekayaan pribadi ketika dia memegang kekuasaan seperti itu.
“Dia memiliki seluruh negara siap sedia,” tulis Bershidsky pada 2013.
“Putin cukup menjentikkan jarinya, dan perusahaan milik negara akan menyerahkan aset kepada teman-temannya dengan harga murah. Bisikan darinya, dan pengusaha swasta yang kaya akan menyumbang untuk perbaikan mewah kediaman presiden," paparnya.
(min)