Soal Kontrol Senjata Nuklir, AS Ajak China Bertatap Muka

Kamis, 09 Juli 2020 - 23:34 WIB
loading...
Soal Kontrol Senjata Nuklir, AS Ajak China Bertatap Muka
AS mengajak China bertatap muka terkait perjanjian kontrol senjata nuklir. Foto/Ilustrasi
A A A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) terus memaksa China untuk ikut dalam perjanjian trilateral terkait kontrol senjata nuklir , New START . Perjanjian senjata nuklir utama antara AS dan Rusia itu akan berakhir pada Februari tahun depan.

Terbaru, Departemen Luar Negeri AS mengatakan Washington menyambut komitmen Beijing untuk melakukan negosiasi pengendalian senjata dan langkah selanjutnya yang bijaksana harus mencakup pertemuan tatap muka antara AS dan pejabat China.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Morgan Ortagus mengeluarkan pernyataan itu sehari setelah seorang diplomat penting China mengatakan Beijing akan dengan senang hati mengadakan pembicaraan kontrol senjata dengan AS dan Rusia, tetapi hanya jika Washington bersedia memotong persenjataan nuklirnya setara dengan China, yang sekitar 20 kali lebih kecil.

"Tapi sebenarnya, kita tahu itu tidak akan terjadi," tambah Fu Cong, kepala departemen pengendalian senjata Kementerian Luar Negeri China. (Baca: Negosiasi Kontrol Senjata Nuklir, China Ajukan Syarat ke AS )

Namun, komentar Fu tampaknya mewakili sedikit perubahan setelah berbulan-bulan Beijing menolak proposal langsung Presiden AS Donald Trump bahwa mereka bergabung dengan Washington dan Moskow dalam menegosiasikan perjanjian kontrol senjata nuklir trilateral.

"Amerika Serikat menyambut baik komitmen China untuk terlibat dalam negosiasi pengendalian senjata," kata Ortagus.

"Dengan demikian, langkah-langkah selanjutnya yang bijaksana perlu mencakup pertemuan tatap muka antara Amerika Serikat dan China," imbuhnya seperti dikutip dari Reuters, Kamis (9/7/2020).

Ia mengatakan Marshall Billingslea, utusan khusus Trump untuk kontrol senjata, akan mengundang China untuk bergabung dengan perundingan di Wina, Austria.

Billingslea bulan lalu mengadakan pembicaraan dengan seorang pejabat senior Rusia tentang usulan trilateral di Wina, Austria. Dia mendapat teguran dari Beijing - yang menolak hadir - karena mentweet gambar kursi kosong di meja di depan bendera China.

AS mengatakan sebagai kekuatan senjata nuklir yang terus tumbuh, China harus bergabung dengannya dan Rusia dalam sebuah perjanjian baru. Tapi diperkirakan 300 hulu ledak China dikerdilkan oleh gudang senjata Rusia dan AS.

"Amerika Serikat juga merekomendasikan agar China bertemu dengan Rusia di awal untuk mempertimbangkan langkah-langkah selanjutnya untuk negosiasi kontrol senjata trilateral," kata Ortagus.
(ber)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1639 seconds (0.1#10.140)