Iran: Lebih dari 200 Orang Tewas dalam Aksi Protes Mahsa Amini
loading...
Iran menyebut lebih dari 200 orang tewas dalam aksi protes Mahsa Amini. Foto/Al Arabiya
A
A
A
TEHERAN - Lebih dari 200 orang tewas di Iran selama protes anti-rezim yang dipicu oleh kematian Mahsa Amini dalam tahanan polisi pada pertengahan September lalu.
Jumlah korban itu dikeluarkan oleh Dewan Keamanan Negara Kementerian Dalam Negeri Iran pada Sabtu (3/12/2022).
Menurut kantor berita Iran, IRNA, jumlah korban termasuk pasukan keamanan, warga biasa, "perusuh" dan militan bersenjata anti-rezim seperti dilansir dari Al Arabiya.
Ini adalah korban tewas resmi pertama yang diberikan oleh Iran dan terjadi beberapa hari setelah komandan senior Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) memperkirakan bahwa lebih dari 300 orang telah tewas dalam protes yang oleh pihak berwenang disebut sebagai "kerusuhan".
Angka yang diberikan oleh Dewan Keamanan Negara dan komandan IRGC lebih rendah dari yang diberikan oleh kelompok HAM yang mengatakan pasukan keamanan telah membunuh lebih dari 400 orang dalam aksi protes tersebut.
Protes telah melanda Iran sejak 16 September ketika perempuan Kurdi Iran berusia 22 tahun, Amini, meninggal tiga hari setelah pingsan dalam tahanan polisi. Dia telah ditahan oleh polisi moralitas Teheran karena diduga tidak mematuhi aturan jilbab yang ketat dari rezim.
Demonstran menyerukan perubahan rezim dalam protes yang telah menjadi salah satu tantangan paling berani bagi Republik Islam sejak didirikan pada 1979.
Jumlah korban itu dikeluarkan oleh Dewan Keamanan Negara Kementerian Dalam Negeri Iran pada Sabtu (3/12/2022).
Menurut kantor berita Iran, IRNA, jumlah korban termasuk pasukan keamanan, warga biasa, "perusuh" dan militan bersenjata anti-rezim seperti dilansir dari Al Arabiya.
Ini adalah korban tewas resmi pertama yang diberikan oleh Iran dan terjadi beberapa hari setelah komandan senior Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) memperkirakan bahwa lebih dari 300 orang telah tewas dalam protes yang oleh pihak berwenang disebut sebagai "kerusuhan".
Angka yang diberikan oleh Dewan Keamanan Negara dan komandan IRGC lebih rendah dari yang diberikan oleh kelompok HAM yang mengatakan pasukan keamanan telah membunuh lebih dari 400 orang dalam aksi protes tersebut.
Protes telah melanda Iran sejak 16 September ketika perempuan Kurdi Iran berusia 22 tahun, Amini, meninggal tiga hari setelah pingsan dalam tahanan polisi. Dia telah ditahan oleh polisi moralitas Teheran karena diduga tidak mematuhi aturan jilbab yang ketat dari rezim.
Demonstran menyerukan perubahan rezim dalam protes yang telah menjadi salah satu tantangan paling berani bagi Republik Islam sejak didirikan pada 1979.
(ian)
Explore More