UE Emoh Minta Maaf Ungkap 100 Ribu Tentara Ukraina Tewas

Jum'at, 02 Desember 2022 - 04:25 WIB
loading...
UE Emoh Minta Maaf Ungkap 100 Ribu Tentara Ukraina Tewas
Uni Eropa menolak meminta maaf ke Kiev setelah Presiden Komisi Eropa Ursula von Der Leyen mengungkapkan 100 ribu tentara Ukraina tewas. Foto/CEPS
A A A
BRUSSELS - Komisi Eropa mengatakan mereka melihat "tidak perlu meminta maaf" ke Kiev atas pernyataan yang dibuat oleh presidennya, Ursula Von Der Leyen, yang mengklaim 100 ribu tentara Ukraina tewas dalam konfliknya dengan Rusia. Pernyataan itu sendiri telah dihapus.

“Kami menjelaskan di media sosial alasan dan konteks pembuatannya,” kata juru bicara Komisi Eropa Dana Spinant dalam konferensi pers di Brussels seperti dikutip dari Russia Today, Jumat (2/12/2022).

Ia mengatakan hal itu setelah ditekan oleh beberapa wartawan untuk menjelaskan bagaimana insiden tersebut terjadi.



Sebelumnya, von Der Leyen menyatakan dalam sebuah video yang dipublikasikan di Twitter bahwa lebih dari 100.000 perwira militer Ukraina telah tewas dalam sembilan bulan sejak Rusia mengirim pasukan ke negara itu. Ia menambahkan bahwa sekitar 20.000 warga sipil juga kehilangan nyawa mereka karena peperangan tersebut.

Pernyataan presiden Komisi Eropa itu pun memicu reaksi dari Kiev, yang para pejabatnya bersikeras bahwa jumlah korban tewas adalah "informasi rahasia" dan tunduk pada "pembatasan publikasi."

Tak lama kemudian, video pidato von Der Leyen diunggah ulang dan diedit untuk menghilangkan referensi kerugian Ukraina. Spinant juga men-tweet koreksi dan menyatakan bahwa angka tersebut tidak akurat, mengakui bahwa perkiraan Komisi Eropa, yang diperoleh dari "sumber eksternal" yang tidak disebutkan namanya, dimaksudkan untuk mewakili total korban, yaitu, baik yang terbunuh maupun yang terluka, dan dimaksudkan untuk menunjukkan kebrutalan Rusia.



Selama konferensi, Spinant berulang kali menolak untuk mengungkapkan sumber Komisi Eropa atas jumlah korban tewas itu dan menolak menjelaskan bagaimana informasi ini berakhir dalam pidato von der Leyen.

Mantan presiden Rusia, Dmitry Medvedev telah menanggapi insiden tersebut dengan menuduh Komisi Eropa melakukan sensor diri yang "memalukan." Ia mengatakan bahwa penghapusan tweet tersebut sekali lagi menunjukkan bahwa Uni Eropa hanyalah boneka Amerika Serikat (AS).

Pada akhir September, Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu menyatakan bahwa kerugian Ukraina saat itu berjumlah lebih dari 61.000 tentara, sepuluh kali lebih besar dari Rusia.

(ian)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1320 seconds (0.1#10.140)