Dubes Ukraina Tuding Rusia Sumber Ancaman Keamanan Pangan Global

Rabu, 16 November 2022 - 16:00 WIB
loading...
Dubes Ukraina Tuding...
Dubes Ukraina Tuding Rusia Sumber Ancaman Keamanan Pangan Global. FOTO/Reuters
A A A
DENPASAR - Duta Besar Ukraina di Indonesia, Vasyl Hamianin menegaskan biang keladi ancaman keamanan pangan global adalah Rusia yang mengganggu produksi hingga transportasi logistik biji-bijian, pupuk di Laut Hitam.

“Masalah pangan beragam, namun perang yang dilancarkan Rusia terhadap Ukraina menjadi faktor utama penyediaan pangan Ukraina yang dikenal sebagai lumbung biji-bijian. Gangguan terjadi akibat agresi. Mengganggu produksi dan logistik,” tegasnya dalam Global Food Security Forum, di sela KTT G20, Bali, seperti tertuang dalam rilis yang diterima Sindonews.



Global Food Security Forum adalah salah satu ajang penting di sela KTT G20 yang diselenggarakan Gaurav and Sharon Srivastava Family Foundation, Kementerian Pertahanan dan Kemenko Maritim dan Investasi.

Selain Dubes Vasyl Hamianin hadir pembicara lain a.l Peter Engelke dari Atlantic Council; Bo Holmgreen pendiri dan CEO Scholars of Sustenance, Dr. Michał Kurtyka, mantan menteri Iklim dan Lingkungan Polandia; Guy Margalith, wakil penasihat utama kebijakan luar negeri di Komando Indo-Pasifik AS dan Laksmi Prasvita, kepala Komunikasi, Urusan Publik, Sains, dan Keberlanjutan Bayer Indonesia.

Menurut Dubes Vasyl Hamianin rezim Moskow yang dipimpin Presiden Vladimir Putin secara nyata membuat produksi dan pengiriman biji-bijian dan pupuk ke wilayah Asia dan Afrika terhambat hingga Ukraina berhasil membebaskan transportasi di Laut Hitam.

Pada 31 Oktober lalu, secara sepihak Rusia telah mundur dari The Joint Coordination Centre (JCC) atau kesepakatan koridor pangan di Laut Hitam. Perjanjian antara Rusia-Ukraina ditengahi PBB dan Turki dimana seharusnya perjanjian ini berakhir hingga 19 November 2022.



Perjanjian yang sudah disepakati Rusia-Ukraina pada Juli 2022 memastikan perjalanan kapal yang membawa gandum dari Ukraina melalui Laut Hitam aman dan telah memainkan peran penting dalam menurunkan harga gandum dan komoditas lainnya secara global.

Mundurnya Rusia dalam kesepakatan ini telah menyebabkan ekspor gandum dan biji-bijian tertunda sebanyak 170 kapal. Akibatnya harga gandum dan jagung di pasar komoditas global terkerek pasca Rusia menarik diri dari kesepakatan.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2104 seconds (0.1#10.140)