Dituding Jadi Kolaborator Rusia, 2 Warga Kherson Diikat di Tiang

Selasa, 15 November 2022 - 15:23 WIB
loading...
Dituding Jadi Kolaborator...
Dua warga Kherson diikat di tiang karena dituding jadi kolaborator Rusia. Foto/headtopics.com
A A A
KHERSON - Penduduk Kherson yang dituduh bekerja sama dengan Rusia diduga menjadi sasaran hukuman publik, menurut foto yang dirilis The Associated Press (AP).

Pasukan Ukraina mengambil alih kota itu pekan lalu, setelah penarikan pasukan Rusia.

Kantor berita AP menerbitkan foto dua orang yang diikat di tiang. Sekelompok warga sipil dan satu tentara terlihat di sebelah orang yang diikat itu.



Menurut keterangan AP, orang-orang itu “diduga kolaborator.” AP tidak menjelaskan bagaimana hukuman itu terjadi.

Mengikat orang di tiang bukan bagian dari sistem hukum Ukraina tetapi telah digunakan kaum nasionalis di negara itu dalam beberapa tahun terakhir.

Ibu kota provinsi Wilayah Kherson telah berada di bawah kendali Rusia sejak hari-hari pertama penyerangan.

Bulan lalu, Rusia memasukkan provinsi itu ke wilayahnya setelah referendum. Kiev menilai pemungutan suara itu sebagai "palsu" dan melanjutkan aksi militer di wilayah barat.

Pekan lalu, militer Rusia meninggalkan kota pelabuhan bersama dengan bagian lain wilayah di tepi kanan Sungai Dnieper.

Militer Rusia berdalih mengambil posisi pertahanan yang lebih baik akan menyelamatkan nyawa tentara.

Otoritas regional menghabiskan waktu berpekan-pekan mendesak warga sipil meninggalkan Kherson, mengutip ancaman dari pasukan Ukraina dan kemungkinan serangan di kota, jika itu menjadi medan pertempuran.

Puluhan ribu orang tersisa, tetapi pekan lalu, kepala administrasi kota Aleksandr Kobets memperkirakan sekitar 80.000 hingga 100.000 orang tetap tinggal di sana.

Gambar yang diterbitkan AP dan organisasi berita lainnya menunjukkan kerumunan menyambut pasukan Ukraina di Kherson.

Namun, meliput situasi tersebut menimbulkan tantangan bagi media, karena Kementerian Pertahanan Ukraina melarang mereka pergi ke sana dengan bebas. Kiev mengatakan perlu melakukan "kegiatan stabilisasi."

Pada Minggu, Kementerian Pertahanan Ukraina merilis daftar hitam orang-orang yang mengabaikan peringatan tersebut.

Wartawan yang bekerja untuk CNN dan Sky News dilaporkan termasuk di antara mereka yang kehilangan akreditasi pers.

(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1240 seconds (0.1#10.140)