Tandingi Manuver Pengeboman Korut, Korsel dan AS Latihan Perang dengan Kapal Induk
loading...
A
A
A
SEOUL - Korea Selatan (Korsel) dan Amerika Serikat (AS) memulai latihan perang gabungan dengan melibatkan kapal induk Washington pada Jumat (7/10/2022).
Manuver gabungan ini dimulai sehari setelah mereka mengerahkan puluhan jet tempur sebagai reaksi atas latihan pengeboman oleh pesawat Korea Utara (Korut).
Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengatakan latihan maritim gabungan Seoul dan Washington akan berlangsung di perairan lepas pantai timur Korea Selatan pada 7-8 Oktober.
Sebelumnya, Korea Utara juga menembakkan sepasang rudal balistik ke Laut Timur pada hari Kamis, dan kemudian menerbangkan 12 pesawat tempur di dekat perbatasan kedua Korea.
"Kami akan terus memperkuat kemampuan operasional dan kesiapan kami untuk menanggapi setiap provokasi oleh Korea Utara melalui latihan gabungan dengan...USS Ronald Reagan Carrier Strike Group [Kelompok Penyerang Kapal Induk USS Ronald Reagan]," kata Kepala Staf Gabungan Korea Selatan, seperti dikutip Reuters.
Kelompok Penyerang Kapal Induk AS telah berpartisipasi dalam latihan pertahanan rudal trilateral dengan kapal perang dari Jepang dan Korea Selatan minggu ini. Itu dipicu oleh uji tembak rudal balistik Korea Utara ke wilayah Jepang pada Selasa lalu.
Pejabat senior pertahanan dari Jepang, Korea Selatan dan Amerika Serikat membahas perkembangan terbaru dalam sebuah panggilan telepon pada hari Jumat.
Menurut Kementerian Pertahanan Korea Selatan, ketiga negara mengutuk peluncuran rudal Korea Utara dan menyetujui bahwa latihan maritim trilateral baru-baru ini telah meningkatkan kemampuan mereka untuk menanggapi Korea Utara.
Latihan pengeboman yang langka telah dilakukan oleh sedikitnya delapan pesawat tempur Korea Utara dan empat pesawat pembom pada hari Kamis, mendorong Korea Selatan untuk mengerahkan 30 pesawat tempur.
Pesawat-pesawat tempur Korea Selatan menyerbu setiap sisi perbatasan yang dijaga ketat di tengah meningkatnya ketegangan atas serangkaian uji coba rudal oleh Pyongyang.
Pada hari Kamis, Korea Utara mengutuk Amerika Serikat karena memposisikan ulang kapal induk di dekat Semenanjung Korea, dengan mengatakan itu merupakan ancaman serius bagi stabilitas situasi.
Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri Korea Utara juga mengkritik Washington karena mengadakan pertemuan Dewan Keamanan PBB untuk merespons uji tembak rudal Pyongyang, dengan mengatakan bahwa itu adalah "tindakan balasan yang adil" terhadap latihan gabungan AS-Korea Selatan.
Manuver gabungan ini dimulai sehari setelah mereka mengerahkan puluhan jet tempur sebagai reaksi atas latihan pengeboman oleh pesawat Korea Utara (Korut).
Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengatakan latihan maritim gabungan Seoul dan Washington akan berlangsung di perairan lepas pantai timur Korea Selatan pada 7-8 Oktober.
Sebelumnya, Korea Utara juga menembakkan sepasang rudal balistik ke Laut Timur pada hari Kamis, dan kemudian menerbangkan 12 pesawat tempur di dekat perbatasan kedua Korea.
"Kami akan terus memperkuat kemampuan operasional dan kesiapan kami untuk menanggapi setiap provokasi oleh Korea Utara melalui latihan gabungan dengan...USS Ronald Reagan Carrier Strike Group [Kelompok Penyerang Kapal Induk USS Ronald Reagan]," kata Kepala Staf Gabungan Korea Selatan, seperti dikutip Reuters.
Kelompok Penyerang Kapal Induk AS telah berpartisipasi dalam latihan pertahanan rudal trilateral dengan kapal perang dari Jepang dan Korea Selatan minggu ini. Itu dipicu oleh uji tembak rudal balistik Korea Utara ke wilayah Jepang pada Selasa lalu.
Pejabat senior pertahanan dari Jepang, Korea Selatan dan Amerika Serikat membahas perkembangan terbaru dalam sebuah panggilan telepon pada hari Jumat.
Menurut Kementerian Pertahanan Korea Selatan, ketiga negara mengutuk peluncuran rudal Korea Utara dan menyetujui bahwa latihan maritim trilateral baru-baru ini telah meningkatkan kemampuan mereka untuk menanggapi Korea Utara.
Latihan pengeboman yang langka telah dilakukan oleh sedikitnya delapan pesawat tempur Korea Utara dan empat pesawat pembom pada hari Kamis, mendorong Korea Selatan untuk mengerahkan 30 pesawat tempur.
Pesawat-pesawat tempur Korea Selatan menyerbu setiap sisi perbatasan yang dijaga ketat di tengah meningkatnya ketegangan atas serangkaian uji coba rudal oleh Pyongyang.
Pada hari Kamis, Korea Utara mengutuk Amerika Serikat karena memposisikan ulang kapal induk di dekat Semenanjung Korea, dengan mengatakan itu merupakan ancaman serius bagi stabilitas situasi.
Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri Korea Utara juga mengkritik Washington karena mengadakan pertemuan Dewan Keamanan PBB untuk merespons uji tembak rudal Pyongyang, dengan mengatakan bahwa itu adalah "tindakan balasan yang adil" terhadap latihan gabungan AS-Korea Selatan.
(min)