Hujan Deras Picu Banjir di Jepang, Belasan Orang Hilang

Sabtu, 04 Juli 2020 - 13:54 WIB
loading...
Hujan Deras Picu Banjir di Jepang, Belasan Orang Hilang
Hujan deras memicu terjadinya banjir di Jepang selatan. Foto/ABC
A A A
TOKYO - Hujan deras yang mengguyur wilayah Jepang selatan telah memicu banjir dan tanah longsor. Ini menyebabkan belasan orang hilang dan lainnya menyelamatkan diri ke atap-atap rumah sembari menunggu untuk diselamatkan.

Lebih dari 75.000 penduduk di prefektur selatan Kumamoto dan Kagoshima diminta untuk mengungsi pada hari Sabtu setelah hujan deras semalam.

Rekaman stasiun televisi Jepang, NHK, menunjukkan area besar kota Hitoyoshi di Kumamoto tergenang air berlumpur yang menyembur keluar dari Sungai Kuma. Banyak mobil yang terendam hingga ke jendela mereka.

Tanah longsor menghantam sejumlah rumah dan air banjir membawa batang-batang pohon yang tumbang.

Beberapa orang berdiri di atas sebuah toko ketika mereka menunggu penyelamat.

NHK mengatakan sekitar 13 orang dilaporkan hilang. Sementara Pejabat Kumamoto mengatakan mereka masih menilai tingkat kerusakannya. NHK juga melaporkan lebih dari 100 permohonan untuk diselamatkan ke pemerintah daerah tidak dapat segera ditanggapi.

Merespon bencana banjir itu, Perdana Menteri Shinzo Abe membentuk satuan tugas. Ia bersumpah untuk melakukan yang terbaik guna menyelamatkan yang hilang.

Abe mengatakan, Jepang mengirim ribuan tentara untuk bergabung dengan operasi penyelamatan di pulau Kyushu selatan.

"Hujan deras kemungkinan akan berlanjut sampai hari Minggu dan orang-orang di daerah itu harus waspada maksimum," kata Abe seperti dikutip dari ABC, Sabtu (4/7/2020).

Ia mengatakan sebanyak 10.000 anggota Pasukan Bela Diri Jepang (SDF) akan dikirim ke wilayah tersebut.

Gubernur Kumamoto Ikuo Kabashima juga mengatakan dia meminta bantuan dari SDF.

Badan Meteorologi Jepang menurunkan peringatan dari tingkat tertinggi yang awalnya diposting untuk memperingatkan terhadap banjir dan tanah longsor yang dipicu oleh hujan dan "tidak pernah terlihat" sebelumnya di wilayah tersebut.
(ber)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1095 seconds (0.1#10.140)