Jasad Korban Ebola di Liberia Jadi Santapan Anjing

Sabtu, 30 Agustus 2014 - 11:43 WIB
Jasad Korban Ebola di Liberia Jadi Santapan Anjing
Jasad Korban Ebola di Liberia Jadi Santapan Anjing
A A A
MONROVIA - Jasad para warga korban virus Ebola di Liberia menjadi santapan anjing liar. Kondisi memiriskan itu memicu bahaya baru, karena anjing-anjing liar di negara itu bisa memperluas penyebaran virus Ebola.

Warga desa di Monrovia mengatakan, anjing-anjing liar menggali kuburan jenazah korban Ebola yang dangkal. Jasad para korban itu kemudian diseret ke jalanan dan disantap anjing-anjing liar.

Laporan para korban virus Ebola yang jadi santapan anjing liar menambah daftar kekecewaan rakyat Liberia, setelah kementerian kesehatan di negara itu gagal membendung penyebaran virus Ebola dalam tiga minggu terakhir.

Para korban tewas akibat virus Ebola di Liberia sangat menyeramkan. Mereka dikubur oleh kerabatnya sendiri secara ala kadarnya, karena warga pemilik tanah yang cukup luas menolak memberikan izin penggunaan tanah mereka untuk kuburan bagi para korban.

Laman Mail Online, semalam (29/8/2014) melansir foto salah satu korban tewas akibat virus Ebola dibiarkan tergeletak di jalan. Selain takut tertular, warga juga tidak mengizinkan tanah mereka digunakan untuk kuburan.

”Kamisangatkecewapada pemerintah khususnya pejabat diKementerian Kesehatan. Karena, pemerintah sudah mengambilsumpahuntuk membeladanmelindungi kita,” kesal AlfredWiah, warga desa di Liberia kepadaNewDawn.

Wiah mengatakan, warga akan menentang pejabat karena tidak becus untuk melindungi mereka.”Saya pikirpemerintah telahgagal melindungikami.Mengapa tidakmembawajasad korban Eboladanmengubur merekadengan baik?,” ujarnya.

Sejauhvirus Ebolatelah menewaskan lebih dari1.500 jiwa darisekitar 3 ribu orang yang terjangkit. Para korban itu tersebar diGuinea,Liberia,NigeriadanSierraLeone.

”(Anjing) tampaknya tidak terinfeksi,” kata Wiah. “Tapi, inibukan berartianjing tidak akan sakit. Mereka tetapmembawa risiko, jika menjilat atau menggigit,” imbuh dia.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3093 seconds (0.1#10.140)