Ketegangan Meningkat di Masjid Al-Aqsa, Israel Lindungi Serbuan Yahudi

Selasa, 27 September 2022 - 13:01 WIB
loading...
A A A
Banyak orang Palestina takut Israel akan menerapkan pembagian penggunaan kompleks Masjid Al-Aqsa, seperti yang terjadi dengan Masjid Ibrahimi di Hebron.

Pembagian itu memungkinkan akses kedua agama, tetapi menutupnya untuk yang lain selama hari libur tertentu.

Kepresidenan Palestina mengutuk eskalasi di kompleks itu, memperingatkan kelanjutan tindakan Israel akan mengarah pada potensi kekerasan.

Juru bicara Kepresidenan Otoritas Palestina Nabil Abu Rudeineh menekankan Palestina tidak akan membiarkan Masjid Al-Aqsa dirusak atau dinodai dengan cara apa pun, dan akan menentang pendudukan Israel.

Orang-orang Palestina mengklaim masjid itu telah menjadi arena perselisihan politik dengan mendekatnya pemilu Israel pada 1 November, dengan partai-partai besar sayap kanan Israel bersaing memenangkan lebih banyak suara dari sayap kanan dengan mengizinkan akses Yahudi ke kompleks tersebut.

Liga Arab mengutuk penyerbuan Al-Aqsa, meminta pemerintah Israel bertanggung jawab karena memicu situasi tersebut.

Juru bicara Sekretaris Jenderal Liga Arab Jamal Rushdie mengatakan dalam pernyataan pers bahwa penyerbuan Al-Aqsa dan penangkapan beberapa warga Palestina di dalamnya bertujuan memaksakan pembagian temporal dan spasial di masjid, mengubah sejarah dan hukum yang selama ini berlaku.

“Kebijakan berkelanjutan dari pihak Israel ini merupakan pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional, dan memprovokasi warga Palestina dan Muslim pada umumnya,” ujar Rushdie.

Rushdie mengatakan intensifikasi serangan menjelang hari raya Yahudi menambah ketegangan yang sudah ada di wilayah Palestina yang diduduki, terutama di Yerusalem.

Dia mengatakan, memaksakan pengepungan di Al-Aqsa dan menangkap mereka yang ditempatkan di dalamnya adalah kejahatan yang tidak dapat diterima.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2030 seconds (0.1#10.140)