Satu Per Satu, Kaki Tangan Putin Jadi Target Serangan Bom Mobil
loading...
A
A
A
Hanya satu hari sebelum kematian Sushko, seorang pejabat Rusia lainnya nyaris selamat dari upaya yang hampir identik dengan yang dialami Sushko. Nama pejabat itu belum diketahui.
3. Igor Telegin
Pada hari Senin, wakil kepala kebijakan domestik untuk Kherson—wilayah Ukraina yang diduduki Rusia—, Igor Telegin, dilarikan ke rumah sakit setelah mobilnya menjadi sasaran bom pinggir jalan yang dikendalikan radio. Dia dilaporkan pulih meskipun
mengalami luka parah.
4. Dmitry Savluchenko
Jauh hari sebelumnya, setidaknya dua pejabat Rusia lainnya tewas di Ukraina, termasuk Vitaly Gura yang ditembak mati pada 6 Agustus, dan Dmitry Savluchenko, yang tewas setelah sebuah bom mobil pada akhir Juni.
Serangkaian pembunuhan dilaporkan telah mengguncang elite Rusia, yang percaya bahwa mereka dan orang yang mereka cintai akan aman saat perang Ukraina berkecamuk.
Namun, meskipun kematian menjadi berita utama global, misteri siapa yang berada di balik serangan itu belum terpecahkan.
Tetapi setelah kematian Dugina, Ilya Ponomarev—mantan anggota Parlemen Rusia yang diusir karena kegiatan anti-Kremlin—telah maju untuk mengeklaim bahwa kelompok bawah tanah yang dikenal sebagai Tentara Republik Nasional (NRA) mungkin sebenarnya bertanggung jawab.
Menurut Ponomarev, partisan Rusia beroperasi di dalam negeri dan sedang dalam misi untuk menggulingkan Putin—dan para pendukungnya.
Tampil di saluran televisi berbahasa Rusia, sehari setelah pembunuhan Dugina, Ponomarev membaca bagian dari manifesto NRA, mengeklaim itu membuktikan kelompok itu merencanakan lebih banyak serangan terhadap "kaki tangan" Putin.
3. Igor Telegin
Pada hari Senin, wakil kepala kebijakan domestik untuk Kherson—wilayah Ukraina yang diduduki Rusia—, Igor Telegin, dilarikan ke rumah sakit setelah mobilnya menjadi sasaran bom pinggir jalan yang dikendalikan radio. Dia dilaporkan pulih meskipun
mengalami luka parah.
4. Dmitry Savluchenko
Jauh hari sebelumnya, setidaknya dua pejabat Rusia lainnya tewas di Ukraina, termasuk Vitaly Gura yang ditembak mati pada 6 Agustus, dan Dmitry Savluchenko, yang tewas setelah sebuah bom mobil pada akhir Juni.
Serangkaian pembunuhan dilaporkan telah mengguncang elite Rusia, yang percaya bahwa mereka dan orang yang mereka cintai akan aman saat perang Ukraina berkecamuk.
Namun, meskipun kematian menjadi berita utama global, misteri siapa yang berada di balik serangan itu belum terpecahkan.
Tetapi setelah kematian Dugina, Ilya Ponomarev—mantan anggota Parlemen Rusia yang diusir karena kegiatan anti-Kremlin—telah maju untuk mengeklaim bahwa kelompok bawah tanah yang dikenal sebagai Tentara Republik Nasional (NRA) mungkin sebenarnya bertanggung jawab.
Menurut Ponomarev, partisan Rusia beroperasi di dalam negeri dan sedang dalam misi untuk menggulingkan Putin—dan para pendukungnya.
Tampil di saluran televisi berbahasa Rusia, sehari setelah pembunuhan Dugina, Ponomarev membaca bagian dari manifesto NRA, mengeklaim itu membuktikan kelompok itu merencanakan lebih banyak serangan terhadap "kaki tangan" Putin.