Rusia Tawarkan Visa untuk Pembela Monumen Uni Soviet

Kamis, 25 Agustus 2022 - 09:23 WIB
loading...
Rusia Tawarkan Visa...
Patung tentara Soviet dirobohkan alat berat di Riga, Latvia. Foto/REUTERS
A A A
MOSKOW - Rusia siap memberikan suaka kepada warga Latvia yang menghadapi pelecehan di negara asal mereka karena memprotes tindakan keras pemerintah mereka terhadap simbol era Uni Soviet.

Pernyataan itu diungkapkan Duta Besar Rusia untuk Latvia. “Kedutaan telah mulai mengeluarkan visa Rusia untuk warga yang telah ditahan hari ini di dekat monumen pembebas Riga," papar Duta Besar Mikhail Vanin mengatakan kepada televisi Rusia pada Rabu (24/8/2022).

“Ini akan memungkinkan mereka melarikan diri dari wilayah Latvia dan mencari suaka di Rusia, jika mereka membutuhkannya,” ujar dia.



Kepolisian Latvia melaporkan menahan 14 orang yang berdemonstrasi pada Selasa menentang langkah pemerintah menghancurkan tugu peringatan Perang Dunia II.

Penegakan hukum mengatakan para demonstran ditahan karena penolakan mereka membubarkan diri ketika diperintahkan.

Monumen ini telah lama menjadi titik nyala ketegangan antara pemerintah Latvia, yang menandai periode bersejarah ketika Latvia menjadi bagian dari Uni Soviet sebagai “pendudukan”, dan komunitas etnis Rusia di negara itu, yang berupaya melestarikan beberapa bagian dari warisan Soviet.

Pasukan nasionalis Latvia telah lama berusaha membersihkan negara dari semua simbol Soviet.

Kampanye ini mendapat dorongan di tengah keretakan antara Rusia dan negara-negara Barat atas konflik di Ukraina.

Pemerintah sebelumnya mengumumkan pada Agustus bahwa monumen di Riga, yang berfungsi sebagai tempat untuk memperingati korban Perang Dunia II, akan dirobohkan dan didaur ulang.

Janji itu dilakukan pada Selasa, tetapi langkah itu memicu protes.

Kedutaan Besar Rusia menyebut pemindahan monumen itu "tindakan vandalisme oleh negara" dan menuduh Riga salah melabeli orang-orang yang tidak setuju dengan keputusan itu sebagai ancaman nasional.

“Para pengunjuk rasa ditahan secara kasar oleh polisi, sementara para pemimpin negara menyuarakan berbagai ancaman terhadap orang-orang itu, mulai dari pengusiran dan pencabutan izin tinggal tetap hingga penuntutan pidana,” ungkap pernyataan itu.

Presiden Latvia Egils Levits mengatakan dalam wawancara pada Rabu bahwa warga Rusia di Latvia yang tidak setia kepada pemerintah negara itu harus "terisolasi dari masyarakat."

(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Siapa Scott Bessent,...
Siapa Scott Bessent, Menkeu Gay AS yang Resmikan Penjualan Logam Jarang Ukraina ke AS?
Putin Tunjukkan Apartemen...
Putin Tunjukkan Apartemen Mewah untuk Pertama Kalinya, Ada Gereja Pribadi Berlapis Emas
AS Siap Habiskan 100...
AS Siap Habiskan 100 Hari Lagi untuk Damaikan Rusia dan Ukraina
Putin Tegaskan Rusia...
Putin Tegaskan Rusia adalah Negara Para Pemenang
Rusia Peringatkan Barat...
Rusia Peringatkan Barat Tingkatkan Terorisme Maritim
600 Tentara Korea Utara...
600 Tentara Korea Utara Mati Sia-sia, Jenazahnya Dikremasi di Rusia
Trump Peringatkan Ukraina...
Trump Peringatkan Ukraina Bisa Runtuh dalam 3 Tahun Tanpa Kesepakatan Damai
Berdayakan Wirausaha,...
Berdayakan Wirausaha, Kedubes AS Rayakan Wisuda Program Kewirausahaan Perempuan di Jakarta
Listrik Padam gara-gara...
Listrik Padam gara-gara Ular Lilit Kebel, Perjalanan Kereta Cepat Dihentikan
Rekomendasi
Bahas Geopolitik dan...
Bahas Geopolitik dan Geoekonomi di Universiti Malaya, Ibas: Kita Bersatu, Berjuang Dalam Nilai-nilai ASEAN
PLN Mobile Color Run...
PLN Mobile Color Run 2025, Usung Semangat Hidup Sehat dan Gaya Hidup Ramah Lingkungan
Pelita Air Rilis Fitur...
Pelita Air Rilis Fitur Reschedule Tiket Online, Begini Caranya
Berita Terkini
Media Israel Bongkar...
Media Israel Bongkar Kebohongan Netanyahu soal Penyebab Kebakaran di Yerusalem
21 menit yang lalu
Netanyahu Menggila,...
Netanyahu Menggila, akan Perluas Perang di Gaza
1 jam yang lalu
5 Fakta Menarik Gibran,...
5 Fakta Menarik Gibran, Pernah Menimba Ilmu di Prancis hingga Dukung Kemerdekaan Suriah
1 jam yang lalu
5 Fakta Kebakaran Israel...
5 Fakta Kebakaran Israel yang Menggemparkan, Karma untuk Gaza?
2 jam yang lalu
Siapa Scott Bessent,...
Siapa Scott Bessent, Menkeu Gay AS yang Resmikan Penjualan Logam Jarang Ukraina ke AS?
3 jam yang lalu
Kereta Peluru Shinkansen...
Kereta Peluru Shinkansen Jepang Lumpuh Gara-gara Seekor Ular
3 jam yang lalu
Infografis
AS Siapkan 100 Hari...
AS Siapkan 100 Hari Lagi untuk Damaikan Rusia dan Ukraina
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved