Arab Saudi Telah Mengeksekusi 120 Orang Pada Paruh Pertama 2022
loading...
A
A
A
RIYADH - Eksekusi mati yang dilakukan Arab Saudi meroket menjadi 120 pada paruh pertama tahun ini, hampir dua kali lipat jumlah yang dilakukan selama tahun 2021. Hal itu diungkapkan sebuah kelompok hak asasi manusia (HAM) .
Organisasi Hak Asasi Manusia Saudi Eropa (ESOHR) mengatakan kerajaan di Teluk Arab itu berada di jalur untuk melampaui rekor jumlah eksekusi yang dilakukan pada 2019, seperti dilaporkan situs berita pan-Arab Arabi 21.
Statistik baru ini bertentangan dengan komitmen yang diberikan oleh Saudi untuk mengekang penggunaan hukuman mati.
Tahun lalu 65 orang dieksekusi di Arab Saudi, penurunan dari tahun 2020 yang menurut ESOHR sebagian dikarenakan oleh pembatasan virus Corona.
"Jika Arab Saudi terus mengeksekusi orang pada tingkat yang sama selama paruh kedua 2022, maka itu akan melebihi rekor 186 eksekusi pada 2019," kata ESOHR seperti dikutip dari Al Araby, Rabu (17/8/2022).
ESOHR menemukan pelanggaran standar pengadilan yang adil dalam banyak kasus.
Kelompok tersebut, yang menghadapi hambatan yang mencegahnya menilai semua kasus, mengatakan ini menimbulkan pertanyaan tentang keadilan proses pengadilan hukuman mati secara umum.
Dikatakan bahwa organisasi itu mengidentifikasi penggunaan penyiksaan dan mengungkapkan bagaimana mereka yang dituduh tidak memiliki akses ke pengacara sebelum sesi pengadilan dimulai, membuat mereka lebih sulit untuk melawan kasus mereka.
Organisasi Hak Asasi Manusia Saudi Eropa (ESOHR) mengatakan kerajaan di Teluk Arab itu berada di jalur untuk melampaui rekor jumlah eksekusi yang dilakukan pada 2019, seperti dilaporkan situs berita pan-Arab Arabi 21.
Statistik baru ini bertentangan dengan komitmen yang diberikan oleh Saudi untuk mengekang penggunaan hukuman mati.
Tahun lalu 65 orang dieksekusi di Arab Saudi, penurunan dari tahun 2020 yang menurut ESOHR sebagian dikarenakan oleh pembatasan virus Corona.
"Jika Arab Saudi terus mengeksekusi orang pada tingkat yang sama selama paruh kedua 2022, maka itu akan melebihi rekor 186 eksekusi pada 2019," kata ESOHR seperti dikutip dari Al Araby, Rabu (17/8/2022).
ESOHR menemukan pelanggaran standar pengadilan yang adil dalam banyak kasus.
Kelompok tersebut, yang menghadapi hambatan yang mencegahnya menilai semua kasus, mengatakan ini menimbulkan pertanyaan tentang keadilan proses pengadilan hukuman mati secara umum.
Dikatakan bahwa organisasi itu mengidentifikasi penggunaan penyiksaan dan mengungkapkan bagaimana mereka yang dituduh tidak memiliki akses ke pengacara sebelum sesi pengadilan dimulai, membuat mereka lebih sulit untuk melawan kasus mereka.