Biden Dilaporkan Akan Bertemu dengan Xi Jinping November Mendatang, di KTT G20?

BEIJING - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dilaporkan akan bertemu dengan Presiden China Xi Jinping di Asia Tenggara pada November mendatang.

Menurut laporan dari Wall Street Journal, pertemuan itu diperkirakan akan berlangsung di KTT G20 yang akan diadakan di Indonesia pada 15-16 November atau saat KTT Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik di Bangkok, Thailand, pada hari-hari berikutnya.

Perjalanan itu akan menjadi perjalanan internasional kedua Xi Jinping sejak kunjungannya ke Myanmar pada Januari 2020. Menurut Gedung Putih, kedua pemimpin telah sepakat melalui panggilan telepon pada Juli lalu untuk bertemu langsung dalam waktu dekat.



“China mendukung Indonesia dan Thailand sebagai tuan rumah kedua konferensi, dan bersedia bekerja sama dengan semua pihak untuk mempromosikan konferensi untuk mencapai hasil yang positif,” kata Kementerian Luar Negeri China dalam sebuah pernyataan kepada Wall Street Journal ketika ditanya tentang perjalanan tersebut seperti dikutip dari Washington Examiner, Sabtu (13/8/2022).

Gedung Putih sendiri tidak menanggapi ketika dimintai komentar mengenai rencana pertemuan itu. Kurt Campbell, koordinator wilayah Indo-Pasifik Biden, mengingatkan wartawan selama panggilan telepon Dewan Keamanan Nasional bahwa kedua pemimpin membahas kemungkinan pertemuan tatap muka bulan lalu dan setuju agar tim mereka menindaklanjuti untuk memilah-milah secara spesifik.

"Kami tidak memiliki apa-apa lebih lanjut dalam hal rincian waktu atau lokasi," dia menambahkan.

Pertemuan semacam itu datang pada saat ketegangan meningkat antara Amerika Serikat dan China, menyusul kunjungan Ketua DPR Nancy Pelosi ke Taiwan.



Xi Jinping telah berada dalam periode isolasi diri sejak wabah global Covid-19 sebagai bagian dari strategi "dinamis nol-Covid", menurut para ahli. Perjalanan barunya ke luar negeri dapat menandakan awal dari pelonggaran pembatasan Covid-19 di dalam negeri, yang telah menghancurkan ekonomi China.

Kunjungan luar negeri pertama Xi Jinping sejak Januari 2020 dijadwalkan ke Arab Saudi, di mana ia diperkirakan akan disambut dengan resepsi mewah yang setara dengan mantan Presiden Donald Trump, menurut The Guardian.

Pertama kali diundang pada bulan Maret, perjalanannya ke Riyadh dimaksudkan untuk meningkatkan hubungan antara kedua negara, yang telah tumbuh lebih dekat dalam beberapa tahun terakhir. Ikatan mereka telah tumbuh begitu dalam sehingga Arab Saudi, rumah bagi situs-situs paling suci umat Islam, secara terbuka membela perlakuan Beijing terhadap Muslim Uighur di Xinjiang.