Korea Utara Marah Dituduh sebagai Sindikat Kriminal oleh Amerika
loading...
A
A
A
PYONGYANG - Korea Utara (Korut) mengutuk pernyataan pejabat senior Gedung Putih tentang kemampuan serangan siber Pyongyang. Korut juga mengaku akan terus menentang apa yang disebutnya sebagai agresi Amerika Serikat (AS) terhadap Pyongyang.
Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri mengatakan, bahwa mencap Korut sebagai “kelompok penjahat” mengungkapkan sifat sebenarnya dari kebijakan bermusuhan Washington terhadap Korea Utara.
"Bagaimanapun, pemerintah AS telah mengungkapkan gambaran sebenarnya dari kebijakan bermusuhan yang paling keji, yang pernah ditutupi di bawah tabir 'dialog tanpa pamrih' dan 'keterlibatan diplomatik'," sebut laporan kantor berita negara KCNA, mengutip juru bicara tersebut.
“Dengan cara yang sama, DPRK akan menghadapi AS, satu-satunya kelompok penjahat di dunia,” lanjut pernyataan itu. DPRK adalaha inisial nama resmi Korut.
Sebelumnya, Anne Neuberger, wakil penasihat Keamanan Nasional AS untuk cyber dan teknologi baru, mengatakan pada hari Rabu, Korut adalah sindikat kriminal yang mengejar pendapatan "dengan kedok sebuah negara".
Korea Utara juga secara luas diyakini memiliki ribuan peretas terlatih dan pencurian cryptocurrency telah menjadi sumber utama pendanaan untuk negara yang terkena sanksi dan program senjatanya.
Hingga kini Korut terus menjadi negara tertutup yang tidak mengijinkan akses luas bagi banyak pihak, terutama dari negara Barat. Hal ini mengundang rasa curiga yang sangat tinggi tentang apa yang sebenarnya terjadi di dalam negara komunis itu.
Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri mengatakan, bahwa mencap Korut sebagai “kelompok penjahat” mengungkapkan sifat sebenarnya dari kebijakan bermusuhan Washington terhadap Korea Utara.
"Bagaimanapun, pemerintah AS telah mengungkapkan gambaran sebenarnya dari kebijakan bermusuhan yang paling keji, yang pernah ditutupi di bawah tabir 'dialog tanpa pamrih' dan 'keterlibatan diplomatik'," sebut laporan kantor berita negara KCNA, mengutip juru bicara tersebut.
“Dengan cara yang sama, DPRK akan menghadapi AS, satu-satunya kelompok penjahat di dunia,” lanjut pernyataan itu. DPRK adalaha inisial nama resmi Korut.
Sebelumnya, Anne Neuberger, wakil penasihat Keamanan Nasional AS untuk cyber dan teknologi baru, mengatakan pada hari Rabu, Korut adalah sindikat kriminal yang mengejar pendapatan "dengan kedok sebuah negara".
Korea Utara juga secara luas diyakini memiliki ribuan peretas terlatih dan pencurian cryptocurrency telah menjadi sumber utama pendanaan untuk negara yang terkena sanksi dan program senjatanya.
Hingga kini Korut terus menjadi negara tertutup yang tidak mengijinkan akses luas bagi banyak pihak, terutama dari negara Barat. Hal ini mengundang rasa curiga yang sangat tinggi tentang apa yang sebenarnya terjadi di dalam negara komunis itu.
(esn)