Rusia Didesak Merudal Pangkalan AS karena Kirim Roket Canggih ke Ukraina

Sabtu, 04 Juni 2022 - 00:31 WIB
loading...
Rusia Didesak Merudal...
Highly Mobile Artillery Rocket System (HIMARS), salah satu sistem misil jarak jauh AS yang diminta Ukraina. Senjata ini memungkinkan Ukraina menginvasi balik Rusia. Foto/US Army
A A A
MOSKOW - Senator Rusia telah mendesak militer negaranya untuk menyerang pangkalan militer Amerika Serikat (AS) di Eropa. Desakan itu sebagai respons atas keputusan pemerintahan Joe Biden untuk mengirim sistem roket canggih ke Ukraina .

Senator Frants Klintsevich mengatakan kepada stasiun televisi pemerintah Rusia bahwa Rusia harus menghancurkan pangkalan Amerika menggunakan senjata jarak jauh presisi tinggi setelah AS mengumumkan akan mengirim High Mobility Artillery Rocket System (HIMARS) M142 ke Ukraina.

Sebuah video klip dari pernyataan Klintsevich dibagikan oleh Francis Scarr dari BBC Monitoring, yang memantau televisi (TV) pemerintah Rusia, pada hari Kamis. Komentar senator itu muncul sehari sebelum invasi Rusia ke Ukraina memasuki hari ke-100 pada Jumat (3/6/2022).



Klintsevich adalah bagian dari panel yang membahas keputusan pemerintahan Biden untuk mengirim HIMARS ke Ukraina dan mengatakan "omong kosong" bagi Ukraina untuk mengeklaim sistem roket hanya akan digunakan untuk pertahanan.

"Tidak mungkin berbicara dengan Amerika dan Ukraina dalam kondisi seperti ini," katanya.

Senator itu mengatakan bahwa Rusia berbicara kepada Barat "dari posisi toleransi". "Dan memberi sinyal ketika kami mengatakan bahwa garis itu tidak dapat dilintasi," ujarnya.

"Namun sayangnya, mereka melihat toleransi dan integritas kami sebagai kelemahan," kata Klintsevich, seperti dikutip Newsweek.

"Dan sekarang, tempat pengiriman senjata tiba, khususnya di Eropa, dengan mempertimbangkan persenjataan jarak jauh presisi tinggi Rusia, sudah waktunya kita mengambil langkah untuk memperingatkan mereka."

Klintsevich mengatakan bahwa Rusia telah menembak jatuh pesawat-pesawat AS selama Perang Korea pada awal 1950-an. Kemungkinan dia mengacu pada pilot Soviet yang terbang dengan pesawat bertanda China dan Korea Utara selama konflik.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2244 seconds (0.1#10.140)