Zelensky Klaim Pasukan Ukraina Meningkat Hampir 6 Kali Lipat

Minggu, 22 Mei 2022 - 10:52 WIB
loading...
Zelensky Klaim Pasukan Ukraina Meningkat Hampir 6 Kali Lipat
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengklaim jumlah pasukan negaranya meningkat hampir 6 kali lipat. Foto/The Telegraph
A A A
KIEV - Jumlah pasukan Ukraina sekarang hampir enam kali lebih besar daripada di awal konflik antara Kiev dan Moskow. Hal itu diungkapkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky .

“Kami membutuhkan lebih dari 250.000 atau 260.000 tentara, tetapi hanya ada sekitar 120.000 pasukan siap tempur di Ukraina sebelum dimulainya operasi militer Rusia pada akhir Februari," kata Zelensky kepada Ukraina 24 seperti dikutip dari Russia Today, Minggu (22/5/2022).

Presiden Ukraina itu mencatat bahwa dia telah memberi perintah pada awal 2022 untuk meningkatkan jumlah tentara sebanyak 100.000 lagi tidak peduli apakah negara itu punya uang atau tidak. Tetapi dia mengakui bahwa bahkan angka-angka itu tidak cukup untuk menghentikan militer Rusia.



“Hari ini 700.000. Sekarang Anda lihat hasil kerja 700.000 orang yang berjuang,” tambahnya.

Zelensky memerintahkan mobilisasi umum setelah dimulainya konflik, dengan mengatakan bahwa semua pria berusia antara 18 dan 60 tahun harus tinggal di negara itu dan berperang.

Awal pekan ini, sebuah undang-undang diajukan ke parlemen Ukraina yang menyerukan agar para pria yang masih berhasil melarikan diri dan gagal kembali ke negara itu dalam waktu 30 hari untuk dicabut kewarganegaraannya.



Rusia menyerang negara tetangganya hampir tiga bulan lalu, menyusul kegagalan Ukraina untuk menerapkan persyaratan perjanjian Minsk, yang pertama kali ditandatangani pada 2014, dan akhirnya Moskow mengakui republik Donbass, Donetsk dan Lugansk.

Protokol yang ditengahi oleh Jerman dan Prancis dirancang untuk memberikan status khusus kepada daerah-daerah yang memisahkan diri di dalam negara Ukraina.

Kremlin sejak itu menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan blok militer NATO yang dipimpin AS.

Namun Kiev menegaskan serangan Rusia benar-benar tidak beralasan dan telah membantah klaim bahwa pihaknya berencana untuk merebut kembali kedua republik dengan paksa.



(ian)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1955 seconds (0.1#10.140)