Sebut Rusia Berperang Melawan NATO, Ramzan Kadyrov: Kita Akan Bebaskan Ukraina dari Setan
loading...
A
A
A
“Kami melihat bagaimana kepemimpinan Jerman berperilaku seperti penderita skizofrenia,” ujar Kadyrov.
Menjawab pertanyaan dari hadirin, Kadyrov mengakui ada sekitar 3.000 tentara Chechnya di Ukraina, beberapa di antaranya secara perlahan membersihkan Lugansk dan Donetsk di wilayah Donbas, di mana dia mengatakan situasinya tenang.
Dia menambahkan bahwa pada awalnya, ada kesalahan dalam kampanye tetapi sekarang 100 persen berjalan sesuai rencana.
"Kami akan membebaskan Ukraina dari setan-setan ini," kata pemimpin Chechnya yang mayoritas Muslim.
Kadyrov juga mengumumkan bahwa 200 sukarelawan lainnya telah meninggalkan Chechnya untuk ambil bagian dalam perang di Ukraina. Dia mengatakan tidak perlu mobilisasi massa di Rusia karena "patriotisme" akan memastikan bahwa cukup banyak orang akan mendaftar untuk berperang.
Kadyrov, yang sering dituduh melakukan pelanggaran hak asasi manusia, telah sesumbar tentang perannya dalam perang Ukraina, yang telah diremehkan oleh Kremlin. Dia mengklaim telah berjuang di garis depan dan mendesak Rusia untuk menghentikan pembicaraan damai dengan Kiev.
Pada bulan April, unitnya memposting video tentaranya yang mengenakan pakaian hitam khas mereka, berada di depan sebuah gedung yang terbakar yang menyatakan bahwa Mariupol telah direbut.
Pejabat Ukraina menuduh pejuang Kadyrov dan Chechnya merencanakan untuk membunuh presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Menjawab pertanyaan dari hadirin, Kadyrov mengakui ada sekitar 3.000 tentara Chechnya di Ukraina, beberapa di antaranya secara perlahan membersihkan Lugansk dan Donetsk di wilayah Donbas, di mana dia mengatakan situasinya tenang.
Dia menambahkan bahwa pada awalnya, ada kesalahan dalam kampanye tetapi sekarang 100 persen berjalan sesuai rencana.
"Kami akan membebaskan Ukraina dari setan-setan ini," kata pemimpin Chechnya yang mayoritas Muslim.
Kadyrov juga mengumumkan bahwa 200 sukarelawan lainnya telah meninggalkan Chechnya untuk ambil bagian dalam perang di Ukraina. Dia mengatakan tidak perlu mobilisasi massa di Rusia karena "patriotisme" akan memastikan bahwa cukup banyak orang akan mendaftar untuk berperang.
Kadyrov, yang sering dituduh melakukan pelanggaran hak asasi manusia, telah sesumbar tentang perannya dalam perang Ukraina, yang telah diremehkan oleh Kremlin. Dia mengklaim telah berjuang di garis depan dan mendesak Rusia untuk menghentikan pembicaraan damai dengan Kiev.
Pada bulan April, unitnya memposting video tentaranya yang mengenakan pakaian hitam khas mereka, berada di depan sebuah gedung yang terbakar yang menyatakan bahwa Mariupol telah direbut.
Pejabat Ukraina menuduh pejuang Kadyrov dan Chechnya merencanakan untuk membunuh presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
(ian)