Finlandia Tegaskan Tidak Takut Hadapi Rusia, Segera Gabung NATO
loading...
A
A
A
HALSINKI - Finlandia akan memperkuat NATO dan membawa banyak “nilai tambah” ke blok militer pimpinan Amerika Serikat (AS) itu.
Pernyataan itu diungkapkan Menteri Finlandia untuk Urusan Eropa Tytti Tuppurainen dalam wawancara dengan Sky News pada Sabtu (14/5/2022).
“Dorongan Finlandia untuk keanggotaan NATO, yang telah didorong oleh krisis Ukraina, adalah tentang perlawanan kita sendiri dan kebebasan manuver gerakan nasional,” ungkap Tuppurainen.
Dia mengakui, “Telah diketahui selama bertahun-tahun bahwa Kremlin tidak mendukung perluasan NATO."
Meski demikian, dia bersikeras langkah itu tidak dimaksudkan memicu konfrontasi dengan Moskow.
“Kami siap untuk semua jenis niat buruk dan tindakan jahat terhadap kami. Tapi sama sekali tidak ada kepanikan. Kami tidak takut,” tegas Tuppurainen.
“Kami memiliki tentara wajib militer yang sangat kuat. Kami baru saja membuat keputusan membeli 60 pesawat tempur F-35, dan kami dilengkapi dengan baik, dan kami akan menjadi sumber daya bagi aliansi,” papar dia.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengadakan panggilan telepon dengan Presiden Finlandia Sauli Niinisto pada Sabtu.
Saat itu Niinisto mengatakan kepada Putin bahwa negaranya akan membuat keputusan bergabung dengan blok militer Barat dalam beberapa hari.
Putin memperingatkan langkah Helsinki untuk meninggalkan “kebijakan tradisional netralitas militer” akan menjadi “kesalahan.”
Dia menekankan, “Tidak ada ancaman terhadap keamanan Finlandia. Langkah itu mungkin berdampak negatif pada hubungan saling menguntungkan antara kedua negara.”
Tetangga Finlandia, Swedia, juga mempertimbangkan keanggotaan NATO, dan dapat mengajukan permohonannya paling cepat Senin, menurut laporan media lokal.
Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Alexander Glushko menekankan jika kedua negara Nordik bergerak maju dengan bergabung dengan NATO, Moskow harus menanggapi, meskipun terlalu dini untuk membahas kemungkinan relokasi senjata nuklir lebih dekat ke negara-negara tersebut, atau tindakan lainnya.
Rusia menyerang Ukraina pada akhir Februari, menyusul kegagalan Kiev menerapkan persyaratan perjanjian Minsk, yang pertama kali ditandatangani pada 2014, dan pengakuan akhirnya Moskow atas republik Donbass, Donetsk dan Lugansk.
Protokol yang diperantarai Jerman dan Prancis dirancang untuk memberikan status khusus kepada daerah-daerah yang memisahkan diri di dalam negara Ukraina.
Mariupol diklaim Republik Donetsk yang memisahkan diri dari Ukraina sebagai bagian integral dari wilayahnya.
Kremlin sejak itu menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan blok militer NATO yang dipimpin AS.
Kiev menegaskan serangan Rusia benar-benar tidak beralasan dan membantah klaim pihaknya berencana merebut kembali kedua republik dengan paksa.
Pernyataan itu diungkapkan Menteri Finlandia untuk Urusan Eropa Tytti Tuppurainen dalam wawancara dengan Sky News pada Sabtu (14/5/2022).
“Dorongan Finlandia untuk keanggotaan NATO, yang telah didorong oleh krisis Ukraina, adalah tentang perlawanan kita sendiri dan kebebasan manuver gerakan nasional,” ungkap Tuppurainen.
Dia mengakui, “Telah diketahui selama bertahun-tahun bahwa Kremlin tidak mendukung perluasan NATO."
Meski demikian, dia bersikeras langkah itu tidak dimaksudkan memicu konfrontasi dengan Moskow.
“Kami siap untuk semua jenis niat buruk dan tindakan jahat terhadap kami. Tapi sama sekali tidak ada kepanikan. Kami tidak takut,” tegas Tuppurainen.
“Kami memiliki tentara wajib militer yang sangat kuat. Kami baru saja membuat keputusan membeli 60 pesawat tempur F-35, dan kami dilengkapi dengan baik, dan kami akan menjadi sumber daya bagi aliansi,” papar dia.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengadakan panggilan telepon dengan Presiden Finlandia Sauli Niinisto pada Sabtu.
Saat itu Niinisto mengatakan kepada Putin bahwa negaranya akan membuat keputusan bergabung dengan blok militer Barat dalam beberapa hari.
Putin memperingatkan langkah Helsinki untuk meninggalkan “kebijakan tradisional netralitas militer” akan menjadi “kesalahan.”
Dia menekankan, “Tidak ada ancaman terhadap keamanan Finlandia. Langkah itu mungkin berdampak negatif pada hubungan saling menguntungkan antara kedua negara.”
Tetangga Finlandia, Swedia, juga mempertimbangkan keanggotaan NATO, dan dapat mengajukan permohonannya paling cepat Senin, menurut laporan media lokal.
Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Alexander Glushko menekankan jika kedua negara Nordik bergerak maju dengan bergabung dengan NATO, Moskow harus menanggapi, meskipun terlalu dini untuk membahas kemungkinan relokasi senjata nuklir lebih dekat ke negara-negara tersebut, atau tindakan lainnya.
Rusia menyerang Ukraina pada akhir Februari, menyusul kegagalan Kiev menerapkan persyaratan perjanjian Minsk, yang pertama kali ditandatangani pada 2014, dan pengakuan akhirnya Moskow atas republik Donbass, Donetsk dan Lugansk.
Protokol yang diperantarai Jerman dan Prancis dirancang untuk memberikan status khusus kepada daerah-daerah yang memisahkan diri di dalam negara Ukraina.
Mariupol diklaim Republik Donetsk yang memisahkan diri dari Ukraina sebagai bagian integral dari wilayahnya.
Kremlin sejak itu menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan blok militer NATO yang dipimpin AS.
Kiev menegaskan serangan Rusia benar-benar tidak beralasan dan membantah klaim pihaknya berencana merebut kembali kedua republik dengan paksa.
(sya)