PM Swedia Kecam Demo Rusuh meski Muak dengan Pembakar Al-Qur'an

Selasa, 19 April 2022 - 09:12 WIB
loading...
PM Swedia Kecam Demo...
Mobil dibakar dalam demo yang berujung rusuh, yang dipicu pembakaran Al-Quran oleh kelompok ekstremis anti-Islam, di Navestad, Norrkoping, Swedia. Foto/Ulf Wigh/Wighsnews/Handout via REUTERS
A A A
STOCKHOLM - Perdana Menteri (PM) Swedia Magdalena Andersson mengecam demo yang berujung rusuh di beberapa kota menyusul aksi pembakaran Al-Qur'an oleh politisi anti-Islam Rasmus Paludan .

Dalam aksinya, Paludan yang berkewarganegaraan ganda Swedia-Denmark, mengumpulkan massa anti-Muslim dan anti-imigrasi, sehingga memicu kemarahan komunitas Muslim setempat.

Kamis lalu, Paludan dan partai politik Stram Kurs yang kini berubah menjadi Hard Line, menjadwalkan demonstrasi yang mencakup pembakaran salinan kitab suci umat Islam di kota Linkoping, Swedia, dengan izin pemerintah setempat.



Polisi harus turun tangan ketika pemrotes Muslim masuk, menyerang petugas dan membakar mobil polisi.

Menurut Andersson, di Linkoping dan beberapa kota lain, di mana bentrokan serupa terjadi, total 44 orang telah ditangkap.

"Saya akan memperjelas, mereka yang menyerang polisi Swedia, menyerang masyarakat demokratis Swedia. Para pelakunya harus ditangkap, diadili, dan menjalani hukuman di penjara," kata Andersson kepada surat kabar Aftonbladet dalam sebuah surat, yang dilansir Selasa (19/4/2022).

Dia mengaku muak dengan pandangan kebencian Paludan, tetapi menekankan bahwa tidak dapat diterima, tidak bertanggung jawab dan ilegal untuk menanggapinya dengan kekerasan.

"Selama beberapa hari terakhir, kami menyaksikan pemandangan mengerikan di banyak kota di Swedia. Para petugas polisi yang ingin merayakan Paskah bersama keluarga mereka dalam suasana damai terpaksa dilindungi hukum dan kebebasan berbicara, sambil mempertaruhkan nyawa mereka," ujar Andersson.

Polisi memiliki bukti untuk mengasumsikan bahwa kerusuhan itu diorganisir oleh kelompok-kelompok kriminal, katanya, seraya menambahkan bahwa demonstrasi tersebut diikuti oleh komunitas Muslim setempat.

Paludan memiliki catatan memicu ketidakpuasan besar-besaran dengan membakar Al-Qur'an di depan umum sebagai manifestasi dari pandangan anti-Islam-nya.

Dia menyerukan pelarangan Islam di Denmark dan mendeportasi semua orang non-Barat yang menerima perlindungan di negara itu.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2541 seconds (0.1#10.140)