Panglima Perang Kongo nyerah di Rwanda

Selasa, 19 Maret 2013 - 17:09 WIB
Panglima Perang Kongo nyerah di Rwanda
Panglima Perang Kongo nyerah di Rwanda
A A A
Sindonews.com - Buronan pengadilan kriminal internasional (ICC), Bosco Ntaganda, Panglima Perang Kongo yang bertanggung jawab atas serangkaian aksi kejahatan perang telah menyerahkan diri kepada Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Ibu Kota Kigali, Rwanda.

"Saya mengkonfirmasi, bahwa Bosco Ntaganda telah berjalan menuju Kedutaan Besar AS di Kigali, Senin pagi," ungkap Victoria Nuland, Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS.

"Dia secara khusus meminta untuk ditransfer ke ICC di Den Haag," ungkap Nuland. "Dan kini, kami sedang berkonsultasi dengan sejumlah pemerintah, termasuk pemerintah Rwanda, dalam rangka memfasilitasi permintaannya," imbuhnya.

Nuland mengatakan, Pemerintah AS sangat mendukung tindakannya. "Hal ini akan mempermudah ICC melakukan penyelidikan atas tindakan kekejaman yang terjadi di Republik Demokratik Kongo Dan kami akan terus melanjutkan kerjasama dengan ICC untuk menuntaskan penyelidikan ini," jelas Nuland.

Di hari yang sama, Lambert Mende, Juru Bicara Pemerintah Kongo mengatakan, Ntaganda telah menyeberang ke Rwanda pada Sabtu malam dengan bantuan dari tentara Rwanda. "Kami lebih suka dia diadili oleh pengadilan Kongo. Tapi, jika dia dikirim ke Belanda, itu juga tidak masalah. Yang terpenting adalah, kebenaran harus diungkapkan," ungkap Mende.

Menurut sumber PBB dan kelompok pemberontak M23, pada Sabtu 16 Maret lalu, ratusan bawahan Ntaganda melarian diri ke Rwanda, setelah dikalahkan oleh pasukan pemberontak M23. Pertempuran pecah pada 28 Februari, setelah Sultani Makenga, Kepala Militer M23 memecat pemimpin politik kelompok itu, Jean-Marie Runiga, karena tuduhan terkait dengan Ntaganda.

Runiga dituding mendorong para pemberontak M23 untuk mengubah arah senjata agar saling menembak satu sama lain. Sedangkan dia dan sejumlah loyalis memutuskan untuk bergabung dengan faksi Ntaganda. Dalam pelarian Ntaganda ke Rwanda, Runiga ikut dalam rombongan.

Ntaganda dijuluki sebagai terminator, penjahat perang karena aksinya yang sadis. Sejak 2006 silam dia dinyatakan buron ICC karena telah melakukan kejahatan perang dan telah merekrut anak di bawah 15 tahun untuk menjadi pasukan guna melancarkan aksi bermusuhan. Sebelumnya, dia sempat menjadi pemimpin M23 hingga Februari 2013. Entah mengapa, dia lalu memilih untuk berpisah dengan M23 dan untuk membentuk fraksi sendiri.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3384 seconds (0.1#10.140)