Ukraina Klaim 15 Komandan Top Termasuk 6 Jenderal Rusia Tewas dalam Perang

Kamis, 24 Maret 2022 - 10:28 WIB
loading...
Ukraina Klaim 15 Komandan...
Rusia mengadakan upacara pemakaman untuk wakil komandan Armada Laut Hitam di Crimea, Kapten Andrei Paliy, di Crimea pada Rabu. Ukraina mengeklaim sudah 15 komandan tinggi termasuk 6 jenderal Rusia tewas dalam perang. Foto/REUTERS/Alexey Pavlishak
A A A
KYIV - Militer Ukraina mengeklaim 15 komandan tinggi, termasuk enam jenderal, Rusia telah tewas sejak perang dimulai 24 Februari. Kyiv juga mengeklaim militer Moskow menderia kerugian besar akibat invasinya.

Mykhailo Podoliak, penasihat Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, mengatakan enam jenderal Rusia telah tewas, meskipun seorang diplomat top Eropa mengatakan kepada outlet berita dan analisis Foreign Policy, kemungkinan hanya lima jenderal.

Laporan media-media Kyiv termasuk media pemerintah; Ukrinform, pada Rabu melaporkan korban tewas terbaru adalah komandan militer ke-15 Rusia, meskipun pejabat intelijen barat mengatakan angka sebenarnya mungkin 20 personel.

Pada hari Rabu, Rusia mengadakan upacara pemakaman untuk wakil komandan Armada Laut Hitam di Crimea, Kapten Andrei Paliy.



Kementerian Pertahanan Rusia belum mengonfirmasi salah satu dari 15 komandannya yang diklaim Ukraina telah tewas dalam pertempuran.

Moskow belum merevisi korban pasukannya sejak 2 Maret, seminggu setelah perang, ketika menyebutkan 498 tentaranya tewas. Versi Ukraina, jumlah tentara Moskow yang tewas adalah sekitar 15.600 personel.

SINDOnews.com tidak dapat secara independen memverifikasi sebagian besar klaim Ukraina, tetapi beberapa telah dikonfirmasi dari sumber-sumber Rusia.

Militer Moskow di pelabuhan selatan Novorossiysk mengonfirmasi kematian Mayor Jenderal Andrei Sukhovetsky pada 28 Februari dalam sebuah pernyataan di situsnya. Disebutkan bahwa dia pernah bertugas di Suriah, Kaukasus Utara dan Abkhazia.

Konrad Muzyka, direktur konsultan Rochan yang berbasis di Polandia, mengatakan perkiraan Ukraina tentang korban para komandan tinggi Rusia masuk akal, tetapi itu sulit untuk diverifikasi dan angka sebenarnya mungkin lebih kecil.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1712 seconds (0.1#10.140)