4 Negara yang Pernah Mengalami Tragedi Nuklir, Nomor 3 Terancam Perang

Jum'at, 18 Februari 2022 - 07:03 WIB
loading...
4 Negara yang Pernah...
Pemandangan pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl, dengan reaktor nomor 4 di latar depan, 14 Mei 1988. Foto/REUTERS/Dominique Dubouble
A A A
KIEV - Nuklir mempunyai sejumlah manfaat penting. Namun nuklir juga menjadi momok yang menakutkan bagi manusia jika terjadi tragedi atau kecelakaan terkait radiasi berbahaya.

Kekhawatiran yang ditimbulkan dari nuklir adalah potensi kebocoran radiasi dan polusi. Teknologi nuklir menghasilkan limbah radioaktif yang dapat bersentuhan dengan manusia dan lingkungan saat terjadi kecelakaan reaktor dan kebocoran penyimpanan limbah.

Beberapa negara pernah mengalami tragedi nuklir, berikut daftarnya.

1. Kyshtym, Rusia

Kecelakaan nuklir terjadi di Kyshtym, Rusia pada 29 September 1957. Tragedi ini berawal dari pabrik bom nuklir yang tidak terawat.

Reaktor nuklir tidak mengaktifkan tangki penyangga beserta pendingin. Salah satu sistem pendingin yang instalasinya buruk mengalami kegagalan fungsi.

Tangki memanas serta menguap. Kenaikan suhu ini mengakibatkan ledakan dengan kekuatan 70-100 TNT.

Akibat ledakan, pencemaran radioaktif tersebut terbang sejauh 300 mil persegi. Hal ini memaksa 10.000 warga dievakuasi.

Pada saat itu, muncul laporan tentang penyakit misterius. Selain itu, sejumlah orang mengalami kulit yang mengelupas dari bagian tubuh yang terbuka.

Diperkirakan, 200 orang meninggal karena kanker akibat paparan radiasi. Ribuan orang menderita penyakit terkait kasus ledakan nuklir.

2. Windscale, Inggris

Bencana nuklir terjadi di Windscale, Inggris pada 10 Oktober 1957. Insiden terjadi ketika unit 1 terbakar. Api terus membakar selama tiga hari.

Akibatnya, kontaminasi radiokatif tersebar hingga ke Eropa. Radiasi tersebut mengandung idoin-131, isotop yang menyebabkan kanker.

Inggris melarang penjualan susu dari daerah yang terkena bencana selama kurang lebih satu bulan karena bahaya radiasi.

Para ilmuwan memperkirakan dalam jangka panjang dampak radioaktif dari kebakaran Windscale menyebabkan kasus kanker.

3. Chernobyl, Ukraina

Pada 6 April 1986 terjadi kecelakaan reaktor nuklir Chernobyl. Ketika itu, reaktor yang berada di Pembangkit Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Chernobyl di Uni Soviet, dekat Pripyat, Ukraina meledak.

Hal ini mengakibatkan radiasi dalam jumlah besar terbang ke atmosfer di kawasan Uni Soviet bagian barat dan Eropa.

Radioaktif yang terbang ke atmosfer ini 400 kali lebih banyak dibanding nuklir pada bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki.

Sebanyak 31 orang tewas serta ratusan orang mengalami cacat tubuh. Area lahan yang luas telah terkontaminasi serta tidak layak huni selama 150 tahun, termasuk dalam radius 18 mil di sekitar Chernobyl.

4. Fukushima, Jepang

Gempa bumi serta tsunami berkekuatan 9 skala Richter yang mengguncang Jepang pada 11 Maret 2011 ini memicu kebocoran reaktor nuklir di PLTN Fukushima.

PLTN Fukushima terletak di Kota Okuma, Prefektur Fukushima. Setidaknya 45 ton air yang terkontaminasi dengan radiokatif mengalir ke laut.

Air yang telah terkontaminasi radiokatif dapat menyebabkan kanker tulang pada manusia. Akibat kejadian ini, ratusan ribu warga Jepang dievakuasi.

Tidak ada korban jiwa saat bencana nuklir itu terjadi. Sedikitnya 16 pekerja terluka akibat ledakan, sementara puluhan lainnya terpapar radiasi.

Pada 2018, pemerintah Jepang mengumumkan kematian pertama seorang pekerja PLTN telah tewas setelah terpapar radiasi.

(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1803 seconds (0.1#10.140)