Zelensky: Tidak Ada Tanda-tanda Penarikan Pasukan Rusia

Kamis, 17 Februari 2022 - 01:30 WIB
loading...
Zelensky: Tidak Ada...
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (tengah) menyaksikan pasukan berlatih di dekat Rivne. Foto/Daily Sabah
A A A
KIEV - Pemimpin Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa dia tidak melihat bukti penarikan pasukan Rusia dari perbatasan negaranya, dengan mengatakan bahwa Moskow hanya memutar pasukan.

“Kami melihat rotasi kecil. Saya tidak akan menyebut rotasi ini sebagai penarikan pasukan oleh Rusia. Kami tidak bisa mengatakan itu,” katanya dalam pernyataan yang disiarkan televisi.

"Kami tidak melihat perubahan," imbuhnya seperti dikutip dari Daily Sabah, Kamis (17/2/2022).

Zelensky juga bersumpah bahwa negaranya akan berdiri tegak melawan invasi apa pun, karena NATO memperingatkan bahwa tidak ada tanda-tanda Rusia akan menarik pasukannya.

Presiden Ukraina itu menyaksikan pasukan berlatih dengan beberapa senjata anti-tank baru yang dipasok Barat di dekat Rivne, sebelah barat Ibu Kota Kiev.



Kemudian dia melakukan perjalanan ke kota pelabuhan garis depan Mariupol, dan memberikan pidato untuk menandai apa yang dia nyatakan sebagai "Hari Persatuan" Ukraina, mengenakan mantel hijau zaitun gaya militer dan bersumpah untuk melawan.

"Kami tidak takut pada ramalan, kami tidak takut pada siapa pun, pada musuh mana pun," ujar Zelensky.

"Kami akan membela diri," tegasnya.

"Kami memiliki angkatan bersenjata yang luar biasa dan kuat," ucapnya.

"Kami memiliki diplomat yang sangat baik, pasukan sukarelawan dan pasukan perlawanan nasional di seluruh Ukraina," sambungnya.

"Kekuatan untuk melindungi kami. Lindungi tanah Anda. Kekuatan yang cukup untuk tidak menyerah pada provokasi apa pun," ujarnya.



Demonstrasi senjata dan retorika Ukraina kontras dengan gambar di media pemerintah Rusia yang dikatakan menunjukkan pasukan Moskow mengakhiri latihan besar di Crimea.

Di Rivne, rudal menghantam sasaran dan kendaraan lapis baja bermanuver dan menembaki tegalan yang menguning, sementara di Kiev ratusan warga sipil berbaris di sebuah stadion dengan spanduk nasional yang sangat besar.

Pertunjukan "Hari Persatuan" datang ketika Kremlin menyerukan "dialog serius" dengan Washington, dan para pemimpin Eropa mendorong keras untuk resolusi diplomatik atas krisis tersebut.

Zelesky sendiri setelah melihat latihan di Rivne, mengunjungi Mariupol, sebuah kota pelabuhan garis depan di dekat wilayah memisahkan diri yang dipegang oleh separatis yang didukung Rusia.

Penumpukan besar pasukan, rudal, dan kapal perang Rusia di sekitar Ukraina disebut sebagai krisis keamanan terburuk di Eropa sejak Perang Dingin.

Namun dalam langkah terbaru, pada hari Rabu Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan latihan militer di Crimea - wilayah Ukraina yang dicaplok Moskow pada tahun 2014 - telah berakhir dan pasukan kembali ke garnisun mereka.

Namun kepala NATO Jens Stoltenberg, yang menjadi tuan rumah pertemuan para menteri pertahanan aliansi pertahanan itu di Brussel, menepis anggapan bahwa ancaman di perbatasan telah berkurang.

Dia mengatakan aliansi itu akan menopang pertahanan timurnya dengan pengerahan ke depan di negara-negara anggota yang berbatasan dengan Ukraina.

"Moskow telah memperjelas bahwa mereka siap untuk menentang prinsip-prinsip dasar yang telah menopang keamanan kami selama beberapa dekade dan melakukannya dengan menggunakan kekuatan," katanya.

"Saya menyesal mengatakan bahwa ini adalah normal baru di Eropa," imbuhnya.

Dan tentang pergerakan pasukan Rusia yang dilaporkan, dia berkata: "Sejauh ini kami tidak melihat tanda-tanda de-eskalasi di lapangan; tidak ada penarikan pasukan atau peralatan.



"Rusia mempertahankan kekuatan invasi besar-besaran yang siap menyerang dengan kemampuan canggih dari Crimea hingga Belarusia," ia menambahkan.

Pernyataan yang sama juga dilontarkan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken.

"Apa yang kami lihat bukanlah kemunduran yang berarti," kata Blinken kepada ABC News.

(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1331 seconds (0.1#10.140)