Blinken: Tidak Ada Kemunduran yang Berarti dari Pasukan Rusia
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Sementara Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan beberapa pasukannya yang ditempatkan di dekat perbatasan Ukraina akan mulai kembali ke pangkalan mereka, Amerika Serikat (AS) terus memperingatkan bahwa Moskow dapat menyerang "kapan saja" di tengah meningkatnya ketegangan di kawasan itu.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan kepada ABC "Good Morning America" bahwa AS melihat "tidak ada kemunduran yang berarti" dan menggambarkan situasi sebagai "sangat, sangat memprihatinkan."
"Sebaliknya, kami terus melihat kekuatan, terutama pasukan di garda depan dari setiap agresi baru terhadap Ukraina, terus berada di perbatasan, berkumpul di perbatasan," kata Blinken, menekankan pilihan untuk mengurangi ketegangan ada pada Presiden Rusia Vladimir Putin.
"Presiden Putin menempatkan kapasitas untuk bertindak dalam waktu yang sangat singkat," imbuhnya.
"Dia bisa menarik pelatuknya -- dia bisa menariknya hari ini. Dia bisa menariknya besok. Dia bisa menariknya minggu depan. Pasukan ada di sana jika dia ingin memperbarui agresi terhadap Ukraina," ujarnya seperti dikutip dari ABC News, Rabu (16/2/2022).
Di tengah beberapa ketegangan antara pejabat AS dan Ukraina mengenai tingkat urgensi di sini, Blinken membela Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
"(Zelensky) menganggapnya sangat serius. Dia berusaha untuk tetap tenang. Dia tidak ingin rakyatnya panik. Itu hal yang benar untuk dilakukan. Tapi saya pikir Ukraina menanggapinya dengan sangat, sangat serius," ucapnya.
Pembawa berita ABC George Stephanopoulos bertanya langsung kepada Blinken apakah ancaman serangan di Ukraina "hari ini lebih besar daripada kemarin."
"Dari hari ke hari, George, kamu tidak bisa mengatakan itu lebih tinggi atau lebih rendah. Itu ada di sana. Itu ada di sana. Itu nyata. Kami belum melihat kemunduran. Kami ingin melihatnya. Jika kami melihatnya, kami akan melihatnya. selamat datang," kata Blinken.
"Kami siap untuk diplomasi. Kami siap untuk agresi dengan cara apa pun," pungkasnya.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan kepada ABC "Good Morning America" bahwa AS melihat "tidak ada kemunduran yang berarti" dan menggambarkan situasi sebagai "sangat, sangat memprihatinkan."
"Sebaliknya, kami terus melihat kekuatan, terutama pasukan di garda depan dari setiap agresi baru terhadap Ukraina, terus berada di perbatasan, berkumpul di perbatasan," kata Blinken, menekankan pilihan untuk mengurangi ketegangan ada pada Presiden Rusia Vladimir Putin.
"Presiden Putin menempatkan kapasitas untuk bertindak dalam waktu yang sangat singkat," imbuhnya.
"Dia bisa menarik pelatuknya -- dia bisa menariknya hari ini. Dia bisa menariknya besok. Dia bisa menariknya minggu depan. Pasukan ada di sana jika dia ingin memperbarui agresi terhadap Ukraina," ujarnya seperti dikutip dari ABC News, Rabu (16/2/2022).
Di tengah beberapa ketegangan antara pejabat AS dan Ukraina mengenai tingkat urgensi di sini, Blinken membela Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
"(Zelensky) menganggapnya sangat serius. Dia berusaha untuk tetap tenang. Dia tidak ingin rakyatnya panik. Itu hal yang benar untuk dilakukan. Tapi saya pikir Ukraina menanggapinya dengan sangat, sangat serius," ucapnya.
Pembawa berita ABC George Stephanopoulos bertanya langsung kepada Blinken apakah ancaman serangan di Ukraina "hari ini lebih besar daripada kemarin."
"Dari hari ke hari, George, kamu tidak bisa mengatakan itu lebih tinggi atau lebih rendah. Itu ada di sana. Itu ada di sana. Itu nyata. Kami belum melihat kemunduran. Kami ingin melihatnya. Jika kami melihatnya, kami akan melihatnya. selamat datang," kata Blinken.
"Kami siap untuk diplomasi. Kami siap untuk agresi dengan cara apa pun," pungkasnya.
(ian)