Pemimpin Jerman, Prancis, Polandia Bertemu di Berlin

Rabu, 09 Februari 2022 - 04:10 WIB
loading...
Pemimpin Jerman, Prancis, Polandia Bertemu di Berlin
Kanselir Jerman Olaf Scholz bertemu dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Presiden Polandia Andrzej Duda di Berlin untuk mencegah perang pecah di Eropa. Foto/Anadolu
A A A
BERLIN - Para pemimpin Jerman , Prancis , dan Polandia mendesak Rusia untuk mundur dari ancaman militernya dan mengejar solusi diplomatik untuk krisis Ukraina .

"Tujuan bersama kami adalah untuk mencegah perang di Eropa," kata Kanselir Jerman Olaf Scholz pada konferensi pers bersama dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Presiden Polandia Andrzej Duda di Berlin.

"Setiap pelanggaran lebih lanjut terhadap kedaulatan dan integritas wilayah Ukraina tidak dapat diterima, dan itu akan memiliki konsekuensi politik, ekonomi, dan geostrategis yang besar bagi Rusia," tegasnya, seraya menambahkan bahwa ini adalah posisi umum negara-negara Barat seperti dikutip dari Anadolu, Rabu (9/2/2022).

Scholz juga menggarisbawahi komitmen mereka untuk berdialog dan berkeinginan untuk menemukan penyelesaian damai atas konflik tersebut.



Pembicaraan itu terjadi ketika Jerman dan Prancis telah meningkatkan upaya diplomatik dalam beberapa hari terakhir di tengah meningkatnya kekhawatiran akan serangan Rusia yang akan segera terjadi di Ukraina.

Kanselir Jerman mengunjungi Washington pada hari Senin, dan Presiden Prancis Macron terlibat dalam diplomasi dua hari yang intens antara Moskow dan Kiev.

Militer Rusia telah mengumpulkan pasukan di dekat perbatasan negara itu dengan Ukraina, memicu krisis diplomatik dan meningkatkan kekhawatiran AS dan Eropa bahwa Moskow mungkin sedang mempersiapkan invasi yang akan segera terjadi terhadap tetangganya itu.

Rusia telah membantah berencana untuk menyerang, tetapi dengan keras menentang upaya Ukraina untuk bergabung dengan NATO. Moskow juga menginginkan jaminan keamanan bahwa aliansi yang dipimpin AS itu akan menghentikan ekspansinya ke bekas republik Soviet, tetapi Washington dan NATO telah menolak permintaan tersebut.

(ian)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1716 seconds (0.1#10.140)