Ilmuan Inggris biakan tikus pendeteksi ranjau darat

Selasa, 16 Oktober 2012 - 10:47 WIB
Ilmuan Inggris biakan tikus pendeteksi ranjau darat
Ilmuan Inggris biakan tikus pendeteksi ranjau darat
A A A
Sindonews.com - Luar biasa dan mengejutkan, ilmuan Inggris tengah berusaha mengembang biakan tikus yang mampu mendeteksi keberadaan ranjau darat lewat indera penciumannya yang tajam.

Lewat rekayasa genetik, ilmuan Inggris menciptakan kemampuan indra penciuman tikus menjadi supersensif terhadap bau yang kimia yang berasal dari bahan peledak, TNT yang sering digunakan tentara untuk menjebak musuh. 500 kali lebih sensitif dari kemapuan tikus normal.

Seperti dilansir dari Mirror.co.uk, Selasa (16/10/2012) para ahli mengatakan bobot yang ringan memudahkan tikus bergerak dengan bebas mendeteksi ranjau di medan perang tanpa perlu kalau ranjau tersebut akan meledak.

Guna memantau keberadaan sang tikus, para ahli telah menanam sebuah microchip di bawah jaringan kulit tikus. Saat indra penciuman hewan pengerat ini menangkap bau TNT, maka microchip tersebut akan menyampaikan pesan pada komputer para ilmuan.

Ide pembuatan pasukan khusus pembersih ranjau ini didapatkan menyusul kesuksesan Belgia melatih seekor tikus Giant African yang mampu mengeluarkan suara mengklik setelah mencium bau TNT saat berada disebelah ranjau darat.

Berdasarkan hasil uji di lapangan, kemampuan hewan pengerat ini efisien membantu para tentara. Dalam waktu dua hari, mereka bisa membersihkan ranjau darat yang tersebar dalam sebuah lapangan yang berukuran dua kali lapangan tenis sementara manusia membutuhkan waktu sampai dua pekan.

Peneliti Charlotte D'Hulst dari City University of New York mengatakan dibutuhkan waktu sembilan bulan untuk menciptakan seekor pasukan khusus pengusir ranjau darat. Tapi ia yakin program ini bisa disiapkan saat seekor tikus dilahirkan.

"Tikus adalah hewan yang sangat muah dan mudah dipelihara dan mudah pula untuk dikembang biakan," ungkap D'Hulst "Saya yakin hewan ini bisa melakukan tugasnya selama lima tahun," imbuhnya.
(aww)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3977 seconds (0.1#10.140)