Paus Fransiskus: Buang Plastik di Saluran Air Tindakan Kriminal

Selasa, 08 Februari 2022 - 01:10 WIB
loading...
Paus Fransiskus: Buang Plastik di Saluran Air Tindakan Kriminal
Paus Fransiskus: Buang Plastik di Saluran Air Tindakan Kriminal. FOTO/Reuters
A A A
VATICAN CITY - Membuang plastik di saluran air adalah "kejahatan" dan harus diakhiri jika umat manusia ingin menyelamatkan planet ini untuk generasi mendatang. Hal itu diungkapkan Paus Fransiskus dalam sebuah wawancara televisi pada Minggu (6/2/2022).

Dalam wawancara selama satu jam di saluran RAI's Channel 3, Paus Fransiskus juga mengulangi beberapa tema utama kepausannya. Ia mengutuk pengeluaran berlebihan untuk persenjataan, membela hak-hak migran, dan mengutuk kekakuan ideologis oleh kaum konservatif di Gereja.



Francis, yang telah menjadikan pelestarian lingkungan sebagai landasan kepausannya, menceritakan bagaimana para nelayan Italia datang kepadanya satu tahun lalu dan mengatakan bahwa mereka telah menemukan berton-ton plastik di Laut Adriatik.

Di kesempatan pertemuan berikutnya, Paus Fransiskus mengatakan, bahwa para nelayaln itu mengaku telah menemukan dua kali lebih banyak dan mengambilnya sendiri untuk membantu membersihkannya.

"Membuang plastik ke laut adalah kriminal. Itu membunuh keanekaragaman hayati, membunuh bumi, membunuh segalanya," kata Paus Fransiskus, seperti dikutip dari Reuters.



"Menjaga ciptaan adalah pendidikan (proses) di mana kita harus terlibat," katanya, mengutip sebuah lagu oleh penyanyi Brasil Roberto Carlos di mana seorang anak bertanya kepada ayahnya mengapa "sungai tidak lagi bernyanyi" dan sang ayah menjawab bahwa "kita menyelesaikannya".

Diminta untuk menguraikan selera musiknya, Francis, yang melakukan kunjungan mendadak ke toko kaset Roma bulan lalu, mengatakan bahwa dia sangat menyukai musik klasik, tetapi juga suka musik tango.

Menanggapi pertanyaan tentang perang, Paus Fransiskus berkata: "Pikirkan tentang itu. Jika kita berhenti membuat senjata selama satu tahun, kita dapat memberi makan dan mendidik seluruh dunia. Kita telah terbiasa dengan perang. Ini sulit tetapi itulah kenyataannya. "
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0825 seconds (0.1#10.140)