Demonstrasi anti-AS meluas di Timur Tengah

Jum'at, 14 September 2012 - 09:15 WIB
Demonstrasi anti-AS meluas di Timur Tengah
Demonstrasi anti-AS meluas di Timur Tengah
A A A
Sindonews.com - Demonstrasi anti-Amerika Serikat (AS) kemarin meluas ke berbagai negara di Timur Tengah. Aksi unjuk rasa itu digelar sebagai protes atas sebuah film yang dinilai telah melecehkan Islam.

Di Kairo, polisi membubarkan aksi demonstrasi di depan Kedutaan Besar (Kedubes) AS di Kairo yang memprotes film yang melecehkan Islam. Kementerian Kesehatan Mesir melaporkan 16 orang terluka dalam kerusuhan sporadis di luar Kedubes. Sebagai bentuk antisipasi kerusuhan berlanjut,kendaraan militerpun ditempatkan di sekitar Kedubes AS.

Presiden AS Barack Obama pun meminta Mesir menegakkan komitmennya untuk melindungi diplomat AS setelah Duta Besar AS untuk Libya, Christopher Stevens, tewas dalam serangan terkait aksi protes itu di Benghazi pada Selasa (11/9) malam waktu setempat.

“Obama menggarisbawahi pentingnya Mesir atas komitmennya untuk berkerjasama dengan AS dalam mengamankan fasilitas diplomatik AS dan personelnya,” demikian keterangan Gedung Putih dikutip AFP.

Sebagai tanggapan terhadap Obama, Presiden Mesir Muhammad Mursi kemarin menjamin keamanan para tamu asing dari luar negeri di negaranya. ”Saya menyerukan semua orang untuk tidak melanggar hukum Mesir dan tidak merusak kedutaan asing,” katanya. Lebih lanjut, Mursi mengutuk film tersebut.

“Rakyat Mesir sangat menolak segala bentuk penghinaan,” kata Mursi saat berkunjung ke Brussels, Belgia.

Dia juga mengutuk serangan terhadap serangan Konsulat AS di Benghazi, Libya. Presiden Mesir Muhammad Mursi mengutuk kekerasan yang terjadi di Libya. Dia juga mengutuk terhadap film yang menampilkan bentuk penghinaan terhadap agama. Kebebasan berekspresi,menurut Mursi, dijamin pemerintah Mesir, tetapi tidak boleh menyerang kedutaan.

Dari Teheran,lebih dari 500 demonstran menggelar aksi unjuk rasa di depan Kedubes Swiss yang mengurusi kepentingan AS di Iran.Washington tidak memiliki kedubes di Iran. Aksi itu berjalan damai selama dua jam dan dijaga ketat oleh polisi dan pasukan keamanan. Polisi berusaha mencegah para demonstran mendekati kompleks Kedubes Swiss.

Dalam aksi tersebut, para demonstran membakar sebuah bendera AS.Beberapa demonstran tampak membawa bendera Mesir dan Libya sebagai bentuk dukungan terhadap aksi demonstrasi di kedua negara itu.

Kantor berita Iran, IRNA, melaporkan aksi demonstrasi itu dilakukan Masyarakat Pelajar Islam (SIS), sebuah kelompok mahasiswa garis keras yang dikenal loyal terhadap pemimpin tertinggi Iran,Ayatollah Ali Khamenei.

Dari Baghdad, para gerilyawan Irak kemarin mengancam akan melancarkan serangan ke fasilitas AS di negara tersebut menyusul film anti-Islam.Aksi serupa juga terjadi di Maroko, Sudan dan Tunisia. Di Tunis, Tunisia, polisi membubarkan ratusan demonstran.Di Yaman, para demonstrans berunjuk rasa di Kedubes AS. Mereka juga merusak gedung Kedubes AS di Sanaa.
(aww)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4982 seconds (0.1#10.140)