Rusia Tuding Barat Ngomporin Ukraina untuk Perang

Sabtu, 29 Januari 2022 - 14:56 WIB
loading...
Rusia Tuding Barat Ngomporin Ukraina untuk Perang
Latihan tempur Rusia di Belarusia. Moskow tuding Barat memprovokasi Ukraina agar perang dengan Rusia. Foto/REUTERS
A A A
CANBERRA - Moskow menuding negara-negara Barat memprovokasi Ukraina untuk perang dengan Rusia . Melalui duta besarnya di Australia, Moskow menyimpulkan dukungan Barat untuk Kiev justru mengarah pada perang.

Dalam konferensi pers, Sabtu (29/1/2022), Duta Besar Alexey Palovsky membantah pengerahan lebih dari 100.000 tentara Rusia di perbatasan Ukraina adalah tindakan agresi.

“Saya tidak mengatakan tidak ada pasukan di wilayah kami–saya tidak...,” katanya.

“Tidak ada agresi karena pasukan kami berada di wilayah kami," katanya lagi, seperti dikutip news.com.au.

Pemerintah Perdana Menteri Australia Scott Morrison telah berulang kali menyuarakan dukungannya untuk Ukraina dan membiarkan pintu terbuka untuk sanksi jika Rusia menyerang.



Tetapi Dubes Palovsky mengatakan dukungan seperti itu dari Barat dapat menyebabkan perang.

"Ketika negara-negara barat, sekarang termasuk Australia, menyatakan dukungan mereka... mereka memberanikan Kiev untuk melanjutkan garis sabotase mereka untuk tidak menerapkan keputusan mereka yang didukung oleh Dewan Keamanan PBB," katanya kepada wartawan.

“Itulah mengapa kami pikir ekspresi dukungan seperti itu sangat berbahaya–mereka mengarah pada provokasi, mereka mengarah pada perang," paparnya.

Komentarnya muncul setelah Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk mempersiapkan invasi potensial.

Dalam konferensi persnya, Dubes Rusia juga menyebutkan daftar keluhannya dengan liputan media Australia tentang situasi yang sedang berlangsung di Eropa Timur.

“Orang Australia pasti berhak atas pemahaman situasi yang lebih bermakna daripada propaganda gaya buku komik seperti Batman versus Joker,” katanya.

“Tetapi saya tidak akan berada di sini jika saya tidak percaya media Australia dapat berkontribusi untuk lebih memahami dan menyajikan situasi yang lebih adil.”

Yang menjadi perhatian khusus adalah komentar dari Menteri Pertahanan Australia Peter Dutton, yang pada hari Kamis membidik Presiden Vladimir Putin.

"Dia berusia 69 tahun, dan diktator semacam ini, yang semakin tua dan ingin meninggalkan warisan mereka, mulai menjadi semakin tidak rasional," kata Dutton kepada Sydney Radio.

Dubes Pavlosky berkata: "Jika tingkat analisis yang menginformasikan kebijakan Australia seperti itu, maka itu jelas merupakan tanda yang mengkhawatirkan."
(min)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1666 seconds (0.1#10.140)