CIA siksa pejuang Libya

Jum'at, 07 September 2012 - 10:04 WIB
CIA siksa pejuang Libya
CIA siksa pejuang Libya
A A A
Sindonews.com - Agen Rahasia Amerika Serikat (AS) atau CIA dilaporkan menyiksa para pejuang yang melawan mantan diktator Libya Muammar Khadafi, serta menyerahkannya ke pemerintah berkuasa untuk disiksa lebih lanjut.

Kasus penyiksaan itu terjadi pada masa pemerintahan George W Bush,seperti yang dilaporkan Human Rights Watch (HRW) berbasis di New York.

HRW mengklaim mantan tahanan mengatakan bahwa mereka mendapatkan siksaan, seperti waterboarded (penenggelaman). Tahanan lainnya mendeskripsikan model penyiksaan dengan air lainnya.

“Bukan hanya AS menyerahkan musuh-musuh Khadafi ke diktator itu, sepertinya CIA pun menyiksa para tahanan,” kata Laura Pitter, penulis laporan HRW, seperti dikutip AFP.

“Lingkup penyiksaan pemerintahan Bush terlihat lebih luas dibandingkan dengan yang diketahui dan menunjukkan pentingnya penyelidikan lebih luas mengenai apa yang sebenarnya.

” Laporan itu menyebutkan sejumlah anggota Kelompok Perjuangan Islam Libya (LIFG) yang terafiliasi dengan Al- Qaeda itu ditangkap tanpa adanya dakwaan dan pengadilan. Saat penggulingan Khadafi, LIFG bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) pada 2011.

Sedikitnya lima pejuang dilaporkan mengalami penyiksaan serius di fasilitas penahanan yang dioperasikan oleh AS di Afghanistan. Fasilitas itu dikendalikan oleh CIA yang melakukan penyiksaan waterboarding dan penyiksaan air lainnya.

Penyiksaan lainnya termasuk para tahanan dirantai dengan dinding selama berpekan- pekan dan berbulan-bulan, dipukul, dibenturkan ke dinding,dan selalu diminta untuk tetap terjaga dalam waktu periode yang lama dengan mendengarkan musik bervolume tinggi.

Para pejuang LIGF kini memegang posisi penting di pemerintahan yang berkuasa dan angkatan bersenjata. Salah satu mantan tahanan yang pernah disiksa adalah Khalid al- Sharif,pemimpin pasukan Penjaga Nasional Libya.

HRW menyebutkan laporannya itu berdasarkan dokumen yang ditemukan di kantor kepala intelijen Khadafi,Musa Kusa, setelah dikuasa oleh pemberontak pada tahun lalu. Selain itu, data juga diperkuat dengan wawancara dengan para mantan tahanan yang dibebaskan setelah tumbangnya pemerintahan Khadafi selama 40 tahun. Selain keterlibatan CIA, HRW juga mencatat para agen rahasia dari Inggris,meliputi MI5 dan MI6 juga ikut terlibat.

Bagaimana reaksi pemerintah AS atas temuan HRW itu? “Itu bukan suatu hal yang mengejutkan ketika CIA bekerja sama dengan pemerintahan asing untuk melindungi negara kita dari terorisme dan ancaman serangan mematikan. Itu (penyiksaan) merupakan sesuatu yang telah diperkirakan untuk dilakukan,” kata Jennifer Youngblood, Juru Bicara CIA,dikutip Reuters.
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3942 seconds (0.1#10.140)