Medvedev: Rusia Ingin Punya Hubungan Baik dengan Eropa

Jum'at, 28 Januari 2022 - 08:33 WIB
loading...
Medvedev: Rusia Ingin Punya Hubungan Baik dengan Eropa
Ilustrasi
A A A
MOSKOW - Rusia tertarik pada hubungan yang baik dan saling menguntungkan dengan Uni Eropa . Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev mengatakan ini dalam sebuah wawancara dengan media Rusia, termasuk TASS.

Menurutnya, tidak ada perselisihan antara Moskow dan Brussel yang tidak dapat diselesaikan. "Secara keseluruhan, saya pikir kami tertarik dengan hubungan baik dengan Eropa, tidak diragukan lagi," tegas Medvedev.



Politisi itu mengingat saat-saat ketika omset perdagangan dengan Uni Eropa sekitar 500 miliar Euro. Ia mencatat bahwa ini adalah angka yang sangat besar. Namun kemudian, volume perdagangan "hampir setengahnya", dan setiap pihak kehilangan karena ini, termasuk pendapatan dan lahan pekerjaan.

“Oleh karena itu, kami tidak memiliki perselisihan yang tidak dapat diselesaikan dengan Eropa. Kami tertarik agar hubungan ini menjadi baik, menguntungkan secara ekonomi, dan kami dapat dan harus bekerja ke arah ini,” tambahnya.

Medvedev meyakinkan bahwa Rusia siap bekerja sama dengan semua negara Uni Eropa. Dia mencatat bahwa ada kumpulan negara di Eropa sekarang yang memiliki fobia dari zaman Soviet.



"Entah itu negara-negara yang memisahkan diri dari Uni Soviet, seperti negara-negara Baltik, atau Polandia. Tapi secara keseluruhan, tidak ada perselisihan yang tidak dapat diselesaikan dengan siapa pun," katanya.

Ia juga menambahkan bahwa Rusia memiliki mitra kunci di Eropa yang pasti tertarik pada kerja sama yang baik dan penuh. "Tentu kami juga ingin menjalin hubungan dengan mereka. Dan kami siap untuk itu, jika tidak disertai dengan persyaratan yang aneh-aneh. Kami mendengar ini dari waktu ke waktu," katanya.

Sementara itu, Moskow menyerukan NATO untuk menarik pasukannya dari negara-negara Eropa Timur untuk mengurangi ketegangan militer di benua itu. Hal itu diungkapkan wakil juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Alexey Zaytsev.



"Jelas bahwa ketegangan militer di Eropa akan berkurang jika NATO menarik pasukannya dari negara-negara Eropa Timur. Jadi ini yang kami serukan, ini adalah salah satu poin utama dari proposal kami untuk NATO tentang jaminan keamanan," katanya.



Pada 17 Desember 2021, Kementerian Luar Negeri Rusia menerbitkan rancangan perjanjian dengan AS dan NATO tentang jaminan keamanan. Perjanjian tersebut menyiratkan, antara lain, penolakan ekspansi NATO lebih lanjut ke arah timur, termasuk dengan penolakan penerimaan Ukraina ke aliansi, serta pembatasan penyebaran senjata ofensif yang serius, termasuk yang nuklir.

Beberapa putaran negosiasi telah dilakukan, tetapi belum ada kesepakatan yang diumumkan. Pada 26 Januari, AS dan NATO memberikan tanggapan tertulis kepada Rusia tentang jaminan keamanan.
(esn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1951 seconds (0.1#10.140)