Rusia tentang sanksi baru bagi Iran

Selasa, 14 Agustus 2012 - 12:42 WIB
Rusia tentang sanksi baru bagi Iran
Rusia tentang sanksi baru bagi Iran
A A A
Sindonews.com - Moskow menentang keras sanksi baru yang dijatuhkan Amerika Serikat (AS) terhadap Iran. Rusia mengecam atas tindakan ilegal AS terhadap Iran, serta menyebut sanksi tersebut sebagai fitnah dan sangat bertentangan dengan hukum internasional.

Wakil Direktur Informasi dan Departemen Pers Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova dalam pernyataan persnya mengatakan, Rusia menilai tidakan tersebut seperti memaksakan undang-undang nasional AS agar diterima di seluruh dunia.

"Washington harus menyadari sanksi ekonomi terhadap Iran akan berdampak serius pada hubungan bilateral AS dan Rusia. Jika sanksi ini benar-benar diterapkan, sejumlah pelaku ekonomi Rusia yang berinteraksi dengan Iran akan terbatasi dengan adanya keputusan ini," ungkap Zakhrova dalam rilis Deplu Rusia dikutip RIA Novosti, Selasa (14/8/2012).

Seperti dilansir Presstv, Selasa (14/8/2012), Zakhrova menjelaskan batasan tersebut tidak hanya mengganggu perekonomian Iran, tetapi juga akan mempengaruhi perusahaan asing maupun individu terkait sektor perminyakan. Antara lain, ekstraksi hidrokarbon dan transportasi, petrokimia, keuangan, dan industri asuransi.

Zakhrova mengatakan, sanksi baru bagi Teheran akan semakin memperkecil terbentuknya resolusi atas program nuklir Iran. Sementara itu, Rusia mendesak diselenggarakannya perundingan lebih lanjut dengan Iran.

Kemarin Presiden AS Barack Obama menandatangani sebuah sanksi baru guna menekan program nuklir Iran. Sanksi baru tersebut berisi pembatasan dan juga pemberian tambahan hukuman pada negara manapun yang bekerja sama dengan Iran dalam berbagai sektor minyak, asuransi, bank, dan pengiriman minyak.

AS dan Uni Eropa sejauh ini telah menjatuhkan serangkaian sanksi ekonomi terhadap Teheran sebagai upaya penekanan bagi Iran untuk menghentikan program nuklir Iran. Namun, Iran meyakini pengayaan nuklirnya tidak bertentangan dengan perjanjian non proliferasi nuklir.
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3079 seconds (0.1#10.140)