Hillary desak Rusia-China setop dukung Presiden Assad

Jum'at, 06 Juli 2012 - 20:37 WIB
Hillary desak Rusia-China setop dukung Presiden Assad
Hillary desak Rusia-China setop dukung Presiden Assad
A A A
Sindonews.com – Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton mengatakan, Rusia dan China harus membayar mahal atas dukungannya terhadap Presiden Suriah Bashar al-Assad.

"Saya meminta semua pihak untuk mendesak Rusia dan China. Bahkan meminta kedua negara ini mengakhiri dukungannya dan mulai mendukung aspirasi rakyat Suriah. Rusia dan China harus menanggung risiko atas dukungannya kepada Presiden Assad," kata Hillary dalam pertemuan untuk Suriah yang dihadiri lebih dari 100 negara seperti dikutip dari RIA Novosti, Jumat (6/7/2012)

Rusia dan China yang tidak menghadiri pertemuan itu telah dua kali memveto resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) terhadap Suriah. Sebelumnya, Pemerintah Suriah menyatakan, resolusi dikhianati bias pro-pemberontak. Karena itu, segala upaya harus dilakukan untuk menghentikan kekerasan di Suriah.

Konflik Suriah telah merenggut lebih dari 10.000 orang tewas sejak pemberontakan terhadap Assad dimulai pada Maret 2011. Sementara Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, sebuah organisasi yang berbasis di London dengan jaringan aktivis di Suriah, mengungkapkan saat ini ada sekitar 16.500 korban akibat konflik yang terjadi di Suriah.

"Satu-satunya cara yang akan mengakhiri konflik Suriah yaitu jika setiap negara menyatakan Rusia dan Cina akan menanggung resiko, sebab mereka menghambat proses penyelesaian konflik dengan damai,” ujar Clinton.

Hingga kini, Rusia dan China gagal menghentikan pembunuhan. Padahal, kedua negara itu berkewajiban mendukung ‘enam poin’ rencana perdamaian PBB untuk Suriah yang digaungkan Kofi Annan. Konsep ‘enam poin’ seharusnya sudah mulai berlaku pada April 2012.
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3425 seconds (0.1#10.140)