Pentagon Sempat Yakin Rudal Korut Menuju Amerika Serikat
loading...
A
A
A
FAA menambahkan, “FAA secara teratur mengambil tindakan pencegahan. Kami sedang meninjau proses di sekitar ground stop ini seperti yang kami lakukan setelah semua peristiwa semacam itu.”
Juru bicara Pentagon John Kirby kemudian mengatakan kepada wartawan bahwa penerbangan yang dilarang terbang adalah bagian dari "proses normal koordinasi dan komunikasi" antara pejabat pertahanan dan pejabat penerbangan.
Meski demikian, dia menambahkan, "Beberapa keputusan dibuat yang mungkin tidak perlu dibuat."
Peluncuran rudal itu adalah yang kedua bagi Pyongyang sejauh ini pada 2022, dan telah memicu ancaman pembalasan dari Washington, yang baru-baru ini meminta PBB menjatuhkan hukuman tambahan atas enam peluncuran rudal Korea Utara sejak September lalu.
Secara terpisah, Departemen Keuangan AS juga menjatuhkan sanksi terhadap enam warga Korea Utara, satu warga negara Rusia dan satu perusahaan Rusia, dengan mengklaim mereka terlibat dalam program “senjata pemusnah massal” Pyongyang.
Sebagai tanggapan, Korut bersumpah akan melakukan “reaksi yang lebih kuat dan pasti”.
Korut menuduh AS “secara sengaja meningkatkan situasi” di Semenanjung Korea, meskipun tidak merinci tindakan apa yang mungkin diambil.
Juru bicara Pentagon John Kirby kemudian mengatakan kepada wartawan bahwa penerbangan yang dilarang terbang adalah bagian dari "proses normal koordinasi dan komunikasi" antara pejabat pertahanan dan pejabat penerbangan.
Meski demikian, dia menambahkan, "Beberapa keputusan dibuat yang mungkin tidak perlu dibuat."
Peluncuran rudal itu adalah yang kedua bagi Pyongyang sejauh ini pada 2022, dan telah memicu ancaman pembalasan dari Washington, yang baru-baru ini meminta PBB menjatuhkan hukuman tambahan atas enam peluncuran rudal Korea Utara sejak September lalu.
Secara terpisah, Departemen Keuangan AS juga menjatuhkan sanksi terhadap enam warga Korea Utara, satu warga negara Rusia dan satu perusahaan Rusia, dengan mengklaim mereka terlibat dalam program “senjata pemusnah massal” Pyongyang.
Sebagai tanggapan, Korut bersumpah akan melakukan “reaksi yang lebih kuat dan pasti”.
Korut menuduh AS “secara sengaja meningkatkan situasi” di Semenanjung Korea, meskipun tidak merinci tindakan apa yang mungkin diambil.
(sya)