928 Bom Nuklir AS Diledakkan di Tanah Mereka, Warga Pribumi Menderita

Minggu, 09 Januari 2022 - 06:18 WIB
loading...
928 Bom Nuklir AS Diledakkan di Tanah Mereka, Warga Pribumi Menderita
Castle Bravo merupakan ledakan nuklir terbesar yang pernah diuji Amerika Serikat. Foto/REUTERS
A A A
WASHINGTON - Wilayah yang paling banyak dibom nuklir di planet Bumi adalah gelar yang tidak diinginkan tapi dialami suku asli Amerika Shoshone. Hal ini berdampak buruk bagi masyarakat pribumi tersebut.

Dalam laporan yang dilansir Sabtu (8/1/2022), RT.com berbicara dengan salah satu juru kampanye yang memperjuangkan keadilan untuk warga pribumi di sana yang kini sangat menderita.

“Mereka menduduki negara kami, mereka mencuri kesempatan kami dan kami diperkirakan akan mati karenanya. Kami masih berusaha bergulat dan memahami apa yang terjadi pada kami, dan menemukan cara untuk menghentikannya, memperbaikinya, dan mencegahnya terjadi di masa depan,” ungkap Ian Zabarte, warga suku asli Amerika Shoshone.



Yang lebih tragis, semuanya dilakukan oleh pemerintah mereka di Washington.



Zabarte (57) adalah Orang Utama Band Barat dari Bangsa Shoshone dan dia mempelopori kampanye untuk mengekspos apa yang dia gambarkan sebagai "pembersihan etnis" dari sukunya.

Tanah Shoshone membentang dari Death Valley di Gurun Mojave di California timur hingga Yellowstone Park di Wyoming.

Namun pada 1951, AS memulai uji coba senjata nuklir di wilayah Shoshone Barat, Nevada Proving Grounds (sekarang dikenal sebagai Situs Keamanan Nasional Nevada).

Shoshone sekarang dapat mengklaim sebagai bangsa yang paling banyak dibom nuklir di planet ini.
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2015 seconds (0.1#10.140)