Iran Pamer 3 Rudal Balistik Jarak Pendek di Tengah Perundingan Nuklir

Sabtu, 08 Januari 2022 - 06:44 WIB
loading...
Iran Pamer 3 Rudal Balistik...
Iran pamer tiga rudal balistik jarak pendek di tengah perundingan nuklir yang sedang berlangsung di Wina. Foto/Tasnim News Agency
A A A
TEHERAN - Iran memamerkan tiga rudal balistik jarak pendek di Teheran tengah di sela-sela perundingan nuklir yang sedang berlangsung di Wina. Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) menggambarkan ketiga misil itu sebagai model yang sudah dikenal.

Mengutip Sputniknews, Sabtu (8/1/2022), tiga misil balistik yang dipamerkan adalah Dezful, Qiam, dan Zolfaghar dengan jangkauan hingga 1.000 kilometer (620 mil).

Perundingan yang sedang berlangsung di Wina untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran 2015 yang dikenal sebagai Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA).

Baca juga: Baru Diresmikan Iran, Patung Jenderal Soleimani Dibakar

Putaran terakhir pembicaraan tentang JCPOA dimulai di Ibu Kota Austria setelah jeda singkat pada hari Senin, di mana Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) dilaporkan mengatakan bahwa Iran harus "menambahkan urgensi nyata" ke dalam negosiasi Wina atau berisiko kehilangan kesempatan untuk menghidupkan kembali kesepakatan itu.

Bulan lalu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Saeed Khatibzadeh mengatakan bahwa AS tidak membuat saran apa pun yang dapat mengarah pada kebangkitan kembali JCPOA atau penyusunan kesepakatan baru selama pembicaraan lima arah di Wina.

"Iran mengharapkan AS untuk menawarkan teks nyata, dalam hal kesepakatan dapat dicapai dalam waktu sesingkat mungkin," kata Khatibzadeh.

Pada 2015, Iran menandatangani JCPOA dengan kelompok negara P5+1—AS, China, Prancis, Rusia, Inggris plus Jerman—dan Uni Eropa.

Perjanjian tersebut mewajibkan Teheran untuk mengekang aktivitas program nuklirnya dan secara signifikan mengurangi cadangan uraniumnya dengan imbalan keringanan sanksi, termasuk pencabutan embargo senjata lima tahun setelah mengadopsi kesepakatan.

Pada Mei 2018, AS di bawah presiden Donald Trump secara sepihak menarik diri dari kesepakatan dan menerapkan kembali sanksi terhadap Iran.

Langkah AS itu mendorong Teheran setahun kemudian mengumumkan bahwa mereka mulai mengurangi komitmennya terhadap kesepakatan JCPOA.

Pemerintahan Joe Biden mengisyaratkan kesiapannya untuk kembali ke perjanjian JCPOA, dengan Iran mengatakan bahwa Gedung Putih pertama-tama harus membatalkan semua sanksi terhadap Republik Islam Iran.

Teheran telah berulang kali menolak tekanan AS dan Eropa untuk mengurangi kekuatan misilnya, menggarisbawahi kebutuhan untuk mempertahankan diri terhadap agresi asing. Negaranya Ayatollah Khamenei itu mengatakan bahwa program misil Iran tidak dapat dan tidak akan dinegosiasikan.

Republik Islam Iran diketahui memiliki lebih dari 1.000 rudal jarak pendek dan menengah, dan dilaporkan telah meningkatkan pengembangan dan produksinya setelah AS keluar dari JCPOA.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Profil Yulia Svyrydenko,...
Profil Yulia Svyrydenko, Menteri Ekonomi Ukraina yang Sepakat Jual Logam Tanah Jarang Ukraina ke AS
Beda Jauh, Ini Perbandingan...
Beda Jauh, Ini Perbandingan Luas Kebakaran Israel vs Los Angeles
Trump Perintahkan Pembukaan...
Trump Perintahkan Pembukaan Kembali Penjara Alcatraz untuk Penjahat Paling Kejam di AS
Iran Pamer Rudal Baru...
Iran Pamer Rudal Baru yang Siap Serang Pangkalan AS, Namanya Qassem Basir
Putin: Rusia Berdiri...
Putin: Rusia Berdiri Sendiri Melawan Barat
100 Hari Berkuasa, Kekayaan...
100 Hari Berkuasa, Kekayaan Keluarga Trump Naik Drastis hingga Rp47 Triliun, Apa Pemicunya?
Petinggi Tesla Bantah...
Petinggi Tesla Bantah Mencari Pengganti Elon Musk sebagai CEO
Mobil Kepausan Milik...
Mobil Kepausan Milik Paus Fransiskus Akan Diubah Jadi Klinik Kesehatan untuk Anak-Anak Gaza
Rekor! Presiden Maladewa...
Rekor! Presiden Maladewa Muizzu Gelar Konferensi Pers 15 Jam, Kalahkan Zelensky
Rekomendasi
5 Drama Korea Populer...
5 Drama Korea Populer yang Dibintangi Choi Min-yeong, Terbaru Weak Hero Class 2
Kenapa TNI-Polri Dilibatkan...
Kenapa TNI-Polri Dilibatkan Urusi Pangan? Prabowo: Pangan Tak Aman, Negara Tidak Aman
Biodata dan Agama Syifa...
Biodata dan Agama Syifa Hadju yang Dikabarkan Sudah Dilamar El Rumi
Berita Terkini
Gertak India, Pakistan...
Gertak India, Pakistan Uji Coba Rudal untuk Kedua Kalinya
Saat Blokade Bantuan...
Saat Blokade Bantuan oleh Zionis, Hamas Eksekusi 6 Warga Palestina yang Menjarah
Mantan Pejabat CIA:...
Mantan Pejabat CIA: AS Sengaja Biarkan Ukraina Berdarah-darah
Profil Yulia Svyrydenko,...
Profil Yulia Svyrydenko, Menteri Ekonomi Ukraina yang Sepakat Jual Logam Tanah Jarang Ukraina ke AS
Panglima Israel Membangkang,...
Panglima Israel Membangkang, Tolak Perintah Netanyahu Serang Gaza Besar-besaran
Kabel Dicuri secara...
Kabel Dicuri secara Terorganisir, Perjalanan Kereta Api Cepat Spanyol Terganggu
Infografis
Amerika Serikat Unjuk...
Amerika Serikat Unjuk Kekuatan Nuklir di Tengah Ketegangan Dunia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved