Korsel Tingkatkan Anggaran untuk Pantau Berita Palsu Korut

Selasa, 07 Desember 2021 - 01:30 WIB
loading...
Korsel Tingkatkan Anggaran...
Ilustrasi
A A A
SEOUL - Pemerintah Korea Selatan (Korsel) akan meningkatkan upaya untuk memantau berita palsu di Korea Utara (Korut). Berita-berita palsu itu "mendistorsi lingkungan kebijakan" untuk hubungan antar-Korea.

Seperti dilaporkan kantor berita Yonhap, Senin (6/12/2021), Majelis Nasional menyetujui anggaran 1,5 triliun won (USD1,27 miliar) untuk Kementerian Unifikasi yang menangani urusan antar-Korea tahun depan. Termasuk 200 juta won (USD170 ribu) untuk meluncurkan program pemantauan baru.



“Program ini disarankan menyusul kebutuhan untuk pemantauan yang lebih sistematis karena seringnya penyebaran informasi palsu tentang Korea Utara pada platform media baru yang menyebabkan berbagai konsekuensi negatif, termasuk distorsi lingkungan kebijakan," jelas juru bicara Kementerian Unifikasi, Lee Jong-joo.

Menurutnya, kementerian akan berkonsultasi dengan para ahli untuk menghasilkan rencana terperinci tentang inisiatif baru. Termasuk siapa yang akan dipercayakan untuk menjalankan bisnis, serta ruang lingkup dan metode kegiatan pemantauan.



Langkah itu adalah yang terbaru dalam serangkaian upaya kementerian untuk mencegah penyebaran desas-desus tak berdasar di Utara yang tertutup, menyusul peluncuran bagian "tanggapan berita palsu" tahun lalu di situs webnya.

Sementara itu, Lee merujuk pada "artikel spekulatif," ketika ditanya tentang laporan media baru-baru ini yang mengklaim bahwa Korsel sedang mempertimbangkan untuk mengirim surat dari Presiden Moon Jae-in kepada pemimpin Korut Kim Jong-un untuk membahas desakan Seoul untuk mengumumkan penghentian resmi dengan Perang Korea 1950-1953. "Saya rasa tidak pantas mengomentari artikel spekulatif," katanya.
(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Korea Utara Tembakkan...
Korea Utara Tembakkan Beberapa Rudal, Marah dengan Latihan Perang AS-Korsel
Korea Utara Membangun...
Korea Utara Membangun Kapal Selam Nuklir, Momok Baru bagi AS dan Sekutunya
Presiden Korea Selatan...
Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol Dibebaskan dari Penjara
Latihan Tempur Kacau,...
Latihan Tempur Kacau, Jet Militer Korea Selatan Malah Mengebom Warganya Sendiri
Adik Kim Jong-un Kesal...
Adik Kim Jong-un Kesal pada Kapal Induk AS, Ancam Tingkatkan Demonstrasi Kekuatan Nuklir
AS Kerahkan Kapal Induk...
AS Kerahkan Kapal Induk Nuklir ke Korsel setelah Korut Tembakkan Rudal Jelajah Strategis
Korea Utara Tembakkan...
Korea Utara Tembakkan Beberapa Rudal Jelajah Strategis, Pamer Kemampuan Serangan Balik
FBI Tuding Korea Utara...
FBI Tuding Korea Utara Retas Kripto Rp25 Triliun, Terbesar dalam Sejarah
Indonesia Harus Pimpin...
Indonesia Harus Pimpin ASEAN Redakan Persaingan Senjata Nuklir di Semenanjung Korea
Rekomendasi
Rinnai Indonesia Luncurkan...
Rinnai Indonesia Luncurkan Smart HOB RB-A2660G(B), Dilengkapi Teknologi Automatic Menu
PSI Yakin Ada Alasan...
PSI Yakin Ada Alasan Kuat di Balik Penundaan Pengangkatan CPNS dan PPPK
Shahabi Sakri Jadi Saingan...
Shahabi Sakri Jadi Saingan Ajil Ditto? Rebutin Davina Karamoy di Series Culture Shock!
Berita Terkini
Mahkamah Internasional...
Mahkamah Internasional Gelar Sidang Terbuka Kewajiban Israel di Wilayah Palestina yang Diduduki
22 menit yang lalu
Bosnia Buru Presiden,...
Bosnia Buru Presiden, Perdana Menteri dan Ketua Parlemen Republika Srpska
1 jam yang lalu
Penjualan Mobil Anjlok,...
Penjualan Mobil Anjlok, Volkswagen akan Produksi Senjata dan Peralatan Militer
2 jam yang lalu
Putin Kunjungi Wilayah...
Putin Kunjungi Wilayah Kursk Rusia, Seru Militer Kalahkan Ukraina Secepatnya
2 jam yang lalu
4 Isi Gencatan Rusia...
4 Isi Gencatan Rusia dan Ukraina yang Diajukan AS, Tidak Ada Perang Selama 30 Hari
3 jam yang lalu
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
4 jam yang lalu
Infografis
AS Gelontorkan Ribuan...
AS Gelontorkan Ribuan Triliun untuk Ukraina, Hasilnya Mengecewakan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved