Mendekati Libur Nataru, Varian Baru Virus Corona AY4.2 Mengintai

Minggu, 21 November 2021 - 14:28 WIB
loading...
Mendekati Libur Nataru, Varian Baru Virus Corona AY4.2 Mengintai
Kepala BNPB yang juga Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Suharyanto mengingatkan varian baru virus Corona AY4.2 sudah masuk Malaysia dan Singapura. Foto/antara
A A A
JAKARTA - Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Mayjen TNI Suharyanto mengingatkan kembali pandemi Covid-19 belum usai. Menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) varian baru virus Corona yaitu AY.4.2 sudah masuk Malaysia dan Singapura.

“Varian AY4.2 sudah mulai masuk ke Malaysia. Ini yang harus kita antisipasi. Negara-negara di Eropa kasus Covid-19 sudah naik,” ungkap Suharyanto dalam keterangan resminya, Minggu (21/11/2021).

Suharyanto meminta seluruh unsur mengantisipasi momentum Nataru yang dapat memicu kerumunan karena hasrat yang besar masyarakat untuk beraktivitas di luar ruangan terdorong. Dia mengingatkan bahwa Indonesia belum pernah lolos dari lonjakan kasus pada periode libur panjang selama pandemi Covid-19 berlangsung.



“Sejak pandemi Covid-19, yang namanya nataru kita belum berhasil melewatinya tanpa kenaikan kasus. Mudah-mudahan untuk tahun ini kita bisa berhasil. Kalaupun ada peningkatan maka tidak terlalu drastis dan segera dapat diatasi,” kata kepala BNPB tersebut.

Berdasarkan data Satgas Covid-19, dalam kurun waktu 2020, selain nataru, persentase kenaikan kasus Covid-19 di Tanah Air juga terjadi setelah adanya libur panjang, seperti libur Idul Fitri, libur Hari Kemerdekaan, libur Maulid Nabi dan libur Nataru.

Ada pun pada 2021, Indonesia bahkan dihantam gelombang kedua setelah libur panjang Idul Fitri 2021 dan juga ditambah dengan masuknya varian delta.



Guna mengantisipasi adanya potensi kenaikan kasus tersebut dari dua faktor tersebut, mantan Pangdam V Brawijaya itu meminta seluruh pihak untuk terus mematuhi protokol kesehatan dan vaksinasi. Sebab, dua hal tersebut menjadi upaya terbaik untuk mencegah terjadinya penularan virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.

“Jadi protokol kesehatan ini terus dijaga. Jangan sampai nanti muncul klaster lagi, utamanya di pengungsian. Terkadang kita lupa saat kondisi bencana untuk terus disiplin protokol kesehatan, Ibu-ibu di dapur umum, jika tidak bisa jaga jarak minimalnya jangan sampai lepas masker! Kalau tidak punya, akan dibagikan secara gratis!” tandas Suharyanto.
(muh)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1964 seconds (0.1#10.140)