Dibayangi Ancaman Sanksi AS, Rusia Mulai Kirim Rudal S-400 ke India

Minggu, 14 November 2021 - 22:20 WIB
loading...
Dibayangi Ancaman Sanksi AS, Rusia Mulai Kirim Rudal S-400 ke India
Sistem pertahanan S-400 buatan Rusia. FOTO/Sputnik
A A A
MOSKOW - Seorang pejabat Rusia mengumumkan negaranya telah memulai pengiriman sistem rudal permukaan-ke-udara S-400 ke India . Dmitry Shugaev, Direktur Federal Service for Military-Technical Cooperation (FSMTC), mengumumkan berita tersebut di sela-sela Dubai Airshow, Minggu (14/11/2021).

“Pasokan sistem pertahanan udara S-400 ke India telah dimulai dan berjalan sesuai jadwal,” kata Shugaev. Kantor berita ANI melaporkan bahwa sistem S-400 telah mulai menjangkau India.



ANI mengklaim sistem S-400 pertama akan dikerahkan di lokasi di perbatasan barat, dari mana ia dapat mengatasi ancaman udara dari Pakistan dan China.

Baik di era pemerintahan Donald Trump sebelumnya dan dispensasi Joe Biden, telah memperingatkan India bahwa melanjutkan pembelian S-400 akan mengundang sanksi berdasarkan ketentuan Undang-Undang Melawan Musuh Amerika Melalui Sanksi (CAATSA).

CAATSA adalah undang-undang yang mengatur sanksi yang akan dikenakan pada perusahaan di negara lain yang berdagang dengan entitas di Rusia, Iran, dan Korea Utara.



India telah menandatangani kesepakatan dengan Rusia untuk sistem canggih pada 2018, meskipun ada peringatan dari AS bahwa pembelian itu akan menuai sanksi. S-400 menggunakan beberapa jenis rudal permukaan-ke-udara untuk menembak jatuh pesawat, rudal jelajah dan bahkan beberapa jenis rudal balistik.

AS telah memberlakukan sanksi terhadap China pada 2018 karena membeli pesawat tempur Su-35 dan S-400 dari Rusia. China adalah pembeli ekspor pertama S-400. Turki juga menghadapi sanksi karena memutuskan untuk melanjutkan pembelian S-400.

Dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah anggota parlemen AS berpendapat bahwa AS harus memberikan India pengabaian kesepakatan S-400, mengingat keterlibatan New Delhi dalam Quad.
(esn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1860 seconds (0.1#10.140)