Vlogger Kulit Hitam AS Tolak Akui George Floyd sebagai Martir

Jum'at, 05 Juni 2020 - 08:20 WIB
loading...
Vlogger Kulit Hitam AS Tolak Akui George Floyd sebagai Martir
Candace Owens (kanan) menolak George Floyd (kiri) sebagai martir. Foto/Kolase/Sindonews
A A A
WASHINGTON - Seorang vloger konservatif Amerika Serikat (AS) , Candace Owens, mengambil sikap berseberangan dengan warga kulit hitam kebanyakan yang menuntut keadilan bagi George Floyd . Lewat video di akun Facebooknya, Owens merilis video yang diberi judul "Pengakuan: Saya Tidak mendukung George Floyd dan saya menolak untuk memandangnya sebagai seorang martir".

Dalam videonya, Owens menjelaskan mengapa ia anti-George Floyd.

"Itu sangat membebani hati dan pikiran saya," dia memulai. "Ada begitu banyak tekanan bagi saya untuk pergi dengan pendapat umum tentang siapa George Floyd," imbuhnya.

"Kami banyak menjual kebohongan yang merugikan komunitas kulit hitam, merugikan masyarakat kulit putih dan merugikan Amerika secara keseluruhan," ujarnya.

"Jadi, saya ingin keluar dan mengatakan bahwa saya tidak mendukung George Floyd dan penggambaran media tentang dia sebagai martir bagi orang kulit hitam Amerika," tegasnya seperti dikutip dari New Zealand Herald, Jumat (5/6/2020).

Pendukung Trump dan kritikus vokal gerakan Black Lives Matter ini mengatakan dia tiba di posisinya setelah sebuah ide ditanamkan dari penulis konservatif Amerika Shelby Steele.

"Shelby Steele mengatakan bahwa komunitas kulit hitam adalah unik ... budaya kita adalah unik dari komunitas lain karena kita adalah satu-satunya komunitas yang melayani penyebut dasar masyarakat kita," jelasnya.

"Tidak semua orang kulit hitam Amerika adalah penjahat. Tidak setiap orang kulit hitam Amerika melakukan kejahatan. Tapi kami unik karena kami adalah satu-satunya orang yang berjuang dan menjerit dan menuntut dukungan bagi orang-orang di komunitas kami yang tidak ada gunanya," katanya, merujuk pada George Floyd.

"Anda akan sulit sekali menemukan orang Yahudi yang telah menghabiskan lima tugas di penjara, yang melakukan kejahatan dan meninggal saat melakukan kejahatan dan bahwa orang-orang Yahudi menuntut keadilan," sambungnya.

"Anda akan kesulitan menemukan ini di Amerika putih ... bahkan di Amerika Latin," ujarnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1542 seconds (0.1#10.140)