Jurnalisnya Jadi Korban Kebrutalan Polisi, Australia Protes ke AS
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Kedutaan Besar Australia di Amerika Serikat (AS) dilaporkan telah melakukan komunikasi dengan Kementerian Luar Negeri AS soal insiden yang melibatkan jurnalis Australia. Wartawan 7News Australia, Amelia Brace dan kameramen Tim Myers turut menjadi korban kebrutalan polisi AS saat meliput aksi demonstrasi di depan Gedung Putih.
Brace mengatakan, dia mengalami memar-memar di bagian punggungnya. "Itu adalah pengalaman yang benar-benar menakutkan, tetapi kami berhasil melaluinya bersama," kata Brace.
Duta Besar Australia untuk AS, Arthur Sinodinos mengatakan bahwa dia telah mengetahui perlakukan polisi AS terhadap Brace dan Myers. Sinodinos mengatakan bahwa kedutaan memberikan dukungan konsuler kepada warga Australia yang terlibat dan akan terus memeriksa kesehatan mereka.
“Saya mengerti bahwa 7News akan membuat pengaduan resmi polisi yang meminta agar masalah ini diselidiki. Kami sedang berdiskusi dengan Departemen Luar Negeri dan mereka telah menawarkan bantuan untuk mengidentifikasi di mana keluhan harus ditargetkan," ucap Sinodinos, seperti dilansir Sputnik pada Kamis (4/6/2020).
Sementara itu, Duta Besar AS untuk Australia, Arthur B. Culvahouse melalui akun Twitternya kemudian mengatakan kebebasan pers adalah hak yang dipegang erat oleh orang Australia dan Amerika.
"Kami menganggap serius perlakuan buruk terhadap jurnalis, seperti halnya semua orang yang menganggap serius demokrasi. Kami tetap teguh dalam komitmen kami untuk melindungi jurnalis dan menjamin keadilan yang setara di bawah hukum untuk semua," kata Culvahouse.
Brace mengatakan, dia mengalami memar-memar di bagian punggungnya. "Itu adalah pengalaman yang benar-benar menakutkan, tetapi kami berhasil melaluinya bersama," kata Brace.
Duta Besar Australia untuk AS, Arthur Sinodinos mengatakan bahwa dia telah mengetahui perlakukan polisi AS terhadap Brace dan Myers. Sinodinos mengatakan bahwa kedutaan memberikan dukungan konsuler kepada warga Australia yang terlibat dan akan terus memeriksa kesehatan mereka.
“Saya mengerti bahwa 7News akan membuat pengaduan resmi polisi yang meminta agar masalah ini diselidiki. Kami sedang berdiskusi dengan Departemen Luar Negeri dan mereka telah menawarkan bantuan untuk mengidentifikasi di mana keluhan harus ditargetkan," ucap Sinodinos, seperti dilansir Sputnik pada Kamis (4/6/2020).
Sementara itu, Duta Besar AS untuk Australia, Arthur B. Culvahouse melalui akun Twitternya kemudian mengatakan kebebasan pers adalah hak yang dipegang erat oleh orang Australia dan Amerika.
"Kami menganggap serius perlakuan buruk terhadap jurnalis, seperti halnya semua orang yang menganggap serius demokrasi. Kami tetap teguh dalam komitmen kami untuk melindungi jurnalis dan menjamin keadilan yang setara di bawah hukum untuk semua," kata Culvahouse.
(esn)