Beda dengan Presiden Tsai, Menhan Taiwan Ogah Bergantung Pada AS

Kamis, 28 Oktober 2021 - 20:58 WIB
loading...
Beda dengan Presiden Tsai, Menhan Taiwan Ogah Bergantung Pada AS
Menteri Pertahanan (Menhan) Chiu Kuo-cheng. Foto/AP
A A A
TAIPEI - Menteri Pertahanan (Menhan) Taiwan mengatakan Taipei harus siap mempertahankan diri sendiri dan tidak dapat sepenuhnya bergantung pada negara lain untuk membantu jika China melancarkan serangan. Pernyataan ini berbeda dengan pernyataan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen yang yakin Amerika Serikat (AS) akan membela jika China menyerang.

“Negara harus mengandalkan dirinya sendiri, dan jika ada teman atau kelompok lain yang dapat membantu kami, maka seperti yang saya katakan sebelumnya, kami senang memilikinya, tetapi kami tidak dapat sepenuhnya bergantung padanya,” kata Menhan Taiwan Chiu Kuo-cheng seperti dikutip dari AP, Kamis (28/10/2021).

Ketegangan antara Taiwan dan China telah meningkat ke level tertinggi dalam beberapa dekade, dengan China mengirimkan sejumlah jet tempur yang memecahkan rekor ke wilayah udara internasional yang dekat dengan pulau itu, meningkatkan kampanye pelecehan militer. Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan bahwa China akan memiliki kemampuan “komprehensif” untuk menyerang pulau itu pada tahun 2025.



China mengklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayah nasionalnya meskipun pulau itu telah memiliki pemerintahan sendiri sejak memisahkan diri dari daratan yang diperintah komunis pada tahun 1949 setelah perang saudara yang panjang.

Chiu menyebut meningkatnya ketegangan antara China dan Taiwan sebagai yang paling "parah" yang pernah dia lihat dalam 40 tahun.



Sebelumnya Presiden Taiwan Tsai Ing-wen mengatakan dalam sebuah wawancara dengan CNN bahwa dia yakin AS akan membela Taiwan jika China mengambil tindakan terhadap pulau itu.

“Saya memiliki keyakinan mengingat hubungan jangka panjang yang kita miliki dengan AS dan juga dukungan dari rakyat AS serta Kongres,” kata Tsai.

Pekan lalu, Presiden AS Joe Biden mengatakan AS berkomitmen untuk melindungi pulau itu jika China menyerangnya. Pernyataan ini tampaknya bertentangan dengan kebijakan AS selama puluhan tahun terhadap Taiwan.

AS memiliki kebijakan “ambiguitas strategis” terhadap Taiwan, di mana Amerika sengaja tidak jelas apakah akan mempertahankan pulau itu dalam menghadapi serangan. Namun, AS juga memiliki kebijakan untuk mendukung pertahanan diri Taiwan, termasuk dengan menyediakan senjata, sebagaimana dinyatakan dalam Undang-Undang Hubungan Taiwan.



Gedung Putih kemudian mengatakan komentar Biden tidak mewakili perubahan kebijakan terhadap pulau itu.
(ian)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1364 seconds (0.1#10.140)